Friday, 19 September 2014

Tak Kuat, Tessa Kaunang Layangkan Gugatan Cerai


Tessa Kaunang, Kaget Suami Pindah Keyakinan

Tahun 2014, Tessa Kaunang dikejutkan dengan perubahan sikap dari Sandy Tumiwa, suaminya. Ia sudah mulai merasakan komunikasi yang tidak lancar dengan suaminya. Sandy juga jarang pulang ke rumah. Tessa semakin terkejut ketika Sandy justru membawa kabar jika sudah pindah keyakinan.  Ya, Sandy memutuskan jalan hidupnya untuk menjadi seorang mualaf pada bulan April 2014.  

Tessa yang sudah membina rumah tangga dengan Sandy selama tujuh tahun lamanya, mencoba mengerti. mencoba memahami dengan perubahan Sandy. 
"Toleransi pasti. Saat ini saya mencoba mengerti," kata Tessa.
Namun Tessa dilema. Dahulu ia pernah gagal ke pelaminan karena persoalan beda keyakinan. Kini, ia yang sudah lama membina rumahtangga, terbentur persoalan keyakinan lagi. 

Tessa takut perbedaan prinsip ini akan lebih menyulut api dalam rumahtangganya.  Ia sadar, disudutkan dengan pilihan yang berat antara tetep melanjutkan rumahtangga  dengan berbeda keyakinan atau mengikuti keyakinan Sandy.  "Itu bedanya saya sama Sandy. Saya dari lahir kan begini (non muslim). Beda dengan Sandy dan latar belakangnya (Sandy awalnya seorang muslim)," ujar Tessa .


Tak Kuat, Tessa Kaunang Layangkan Gugatan Cerai

Akhirnya Tessa tak kuasa.  Juli 2014, Tessa memutuskan pilihan yang dinilainya sangat berat. Tessa akhirnya menggugat cerai Sandy Tumiwa. Permohonan cerai tersebut didaftarkan pada 16 Juli 2014.  Jadwal sidang perdana digelar pada 25 Agustus. Dalam gugatannya, Tessa menginginkan hak asuh anak jatuh kepadanya dan harta gono-gini dihibahkan untuk anak-anaknya.
Dalam isi gugatan, Tessa mengaku yang melatarbelakangi ia mendaftar permohonan cerai, bukan karena perbedaan keyakinan. Namun  karena perbedaan prinsip yang menimbulkan pertengkaran dan itu sudah terjadi sebelum Sandy mualaf. 


Di lain pihak, Sandy  Tumiwa  merasa perih harus menerima kenyataan yang pahit tersebut.  Ia sadar tak akan ada lagi mediasi. Karena kesepakatan cerai sudah terjadi sebelum Tessa melayangkan gugatan cerai. Ia hanya sedih akan jauh dari anak-anaknya. "Yang membuat hati saya perih adalah anak-anak. Walaupun perih, saya harus jalanin," ucap Sandy.
Menurut pengakuan Sandy, keputusan Tessa sudah mendapatkan kesepakatan bersama dari keluarga besar. Untuk itu Sandy pun tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah menerima keadaan.  "Memang semua udah disepakati bersama dengan keluarga besar juga. Saya cuma bisa pasrah karena inilah jalan hidup saya, tolong hargai," ungkapnya.

No comments:

Post a Comment