Nadya Hutagalung merupakan sosok pekerja keras dan tak mudah putus asa. Ia yang mendedikasikan hidupnya untuk lingkungan, bisa menjadi salah satu contoh perempuan sempurna untuk representasi sosok perempuan yang cantik luar dalam. Berikut kisah Nadya Hutagalung.
Nadya Hutagalung, Tinggalkan Sekolah Demi Modeling
Nadya Hutagalung lahir di Sydney, Australia, 28 Juli 1974. Ia
merupakan blasteran, ayahnya dari Indonesia dan ibunya Australia.
Sejak usia 12 tahun, Nadya sudah menggeluti dunia model. Ia rela
meninggalkan dunia pendidikan demi fokus dengan kariernya di dunia
modeling. Nadya kini menetap di Singapura. Berkarier di Australia sebagai model, diceritakan Nadya sangat sulit.Karena ia dianggap bukan sosok yang cantik dan ideal. Oleh karena itu,ia hijrah ke Tokyo, Jepang untuk menapaki kariernya di dunia model. “Karena di sana mereka sudah punya standar perempuan cantik itu seperti apa, yaitu berambut pirang dan seratus persen bule. Sementara aku malah dianggap aneh dengan rambut gelap dan kurus tinggi”, ujarnya
menjelaskan awal musabab karier modelnya justru dimulai di luar
Australia. Pilihannya tak salah. Nadya kemudian menjelma menjadi model top dunia. Tak ayal, banyak produk kecantikan dan produk lainnya mengnginkannya
untuk menjadi model iklan. Di Indonesia, pada tahun 90’an, Nadya dikenal sebagai fotomodel berwajah cantik dan unik yang kerap menghiasi halaman fashion majalah remaja dan pria dewasa. Ia juga kerap terlihat di layar kaca
membintangi berbagai produk iklan.
Tak hanya sukses di dunia modeling, Nadya juga piawai dalam memandu
sebuah acara. Ia dikenal sebagai sosok Video Jockey (VJ) MTV Asia
pertama kali yang mulai mengudara di Singapura pada tahun 1995. Tahun
2012, Nadya dipercaya menjadi host sekaligus juri ajang pencarian
model tingkat Asia : Asia Next Top Model yang diprakarsai supermodel
Amerika, Tyra Bank. Selain itu, Nadya juga dikenal sebagai aktivis peduli lingkungan dan pebisnis handal. Ia memiliki produk perhiasan dan usaha desain dengan nama OSEL yang berarti Cahaya Jernih (Inggris: Clear Light).
Meski sukses tanpa mengenyam pendidikan, tetapi Nadya juga tidak
pernah menekankan soal hubungan kecerdasannya dengan bangku sekolah
yang dulu dia tinggalkan untuk fokus di dunia modeling. Sebab, Nadya
juga sangat mendukung pentingnya pendidikan.
Nadya Hutagalung, Lebih Nyaman Jadi VJ MTV
Sebagai model, kadang Nadya diharuskan para klien memakai busana
dengan gaya tertentu dan diam berpose selama beberapa waktu didepan
banyak orang, dan itu bukan sesuatu yang membuat Nadya merasa nyaman.
“Aku merasa kurang nyaman ketika berada di antara banyak orang dan
harus diam tak bergerak dan tak berbicara karena aku suka berinteraksi
dengan orang, berbagi dan saling bertukar pendapat dan pemikiran”
ucapnya.
Mungkin itu sebabnya ketika ditawari menjadi Video Jockey (VJ) stasiun
TV musik paling terkenal di era 90’an yaitu Music Televison (MTV) yang
baru mengudara pertama kalinya di Asia dengan nama MTV Asia yang
bermarkas di Singapura, Nadya langsung mengambil kesempatan itu.
Program pertama yang di-host Nadya adalah Morning Mania, lalu kemudian
menjadi host untuk progran andalan MTV Asia lainnya seperti MTV Land
dan MTV Most Wanted. Lewat program ini Nadya seperti menemukan medium
yang tepat untuk mengekplorasi bakat di luar modelling. Karena selain
memutar video musik, Nadya juga berinteraksi serta berbagi informasi
ringan dengan pemirsa MTV dimana keahlian public speaking Nadya
benar-benar diuji.
No comments:
Post a Comment