Friday 28 February 2014

Dewi Perssik Dipenjara


Dewi Perssik ikut main film Arwah Goyang Karawang yang akhirnya judul film itu diganti dengan judul Arwah Goyang Jupe Depe (2011). Saat pengambilan gambar film tersebut, Depe yang beradu akting dengan Jupe terlibat perkelahian yang berakibat saling lapor di polisi. Atas perseteruan mereka, keduanya sama-sama merasakan masuk penjara. 
Jupe masuk penjara selama tiga bulan di Rutah Pondok Bambu pada  Maret 2013. Sedangkan Depe  menjadi penghuni Rutan Pondok Bambu pada Kamis, 13 Februari 2014.





Mereka masuk penjara karena ketidakpuasan Jaksa penuntut Umum atas hasil sidang. Jaksa sampai mengajukan kasasi di tingkat Mahkamah Agung.
Di tingkat Pengadilan pertama, Depe dihukum dua bulan pidana dengan percobaan empat bulan.
Kemudian Jaksa melakukan banding ke Pengadilan Tinggi dan vonis PN dikuatkan di tingkat banding.
Selanjutnya, kasasi ditempuh Jaksa sampai akhirnya Mahkamah Agung memutuskan hukuman tiga bulan penjara.

Tak Terima Dipenjara, Dewi Perssik Cari Keadilan    




Merasa diperlakukan tidak adil, pedangdut Dewi Perssik mencoba berbagai upaya hukum. Ia melalui kuasa hukumnya ingin mengajukan  Peninjauan Kembali (PK) atas keputusan Mahkamah Agung yang telah memvonis dirinya tiga bulan penjara. 
"Kami menilai telah terdapat kekeliruan di tingkat MA. Kami tim kuasa sudah mempersiapkan permohonan PK," kata Yanuar Bagus Sasmita, kuasa hukum Dewi Perssik di Rutan Pondok Bambu, Jum'at (14/2).
Tak hanya itu Dewi melalui kuasa hukumnya juga akan melapor ke Komisi Yudisial. Bahkan, untuk mencari keadilan, tim kuasa Dewi akan membawa permasalahan kliennya ke Komnas HAM dan DPR RI.
"Putusan MA tidak tepat. Harus dibatalkan. Depe harus dibebaskan," tuturnya.

Monday 17 February 2014

Sensasi dan Kontroversi




Nama Dewi Perssik terus mengemuka seiring dengan kariernya yang semakin menanjak. Selain tenar lewat sinetron perdananya Mimpi Manis, Dewi Perssik juga lekat dengan goyangan gergaji dan aksi panggung menggunakan pakaian minim dan ketat.
Sebagai pendatang baru, Dewi memang dikenal gemar menggunakan busana sangat minim dan ketat dalam setiap penampilannya. Selain itu, gaya panggung dengan 'goyang gergaji-nya' dinilai terlalu seronok Akibat aksi panggungnya berbagai daerah pernah mencekalnya dengan alasan menghindari kerawanan sosial.



Bukan itu saja, akibat ulanya juga ia  sepertinya harus menanggung malu seperti kejadian pada tahun 2005 saat dirinya manggung di sebuah acara televisi, bagian tubuh sensitif tubuhnya  menjadi konsumsi umum. 
Akibat goyangan yang kelewat panas, kemben yang tengah ia pakai melorot sehingga menampakkan sebagian payudaranya. Walaupun berlangsung selama beberapa detik, gambar kejadian memalukan itu tersebar di internet dan televisi yang sedang siaran langsung.

Kejadian lain berlangsung saat Dewi mengisi sebuah acara di salah satu stasiun televisi di Istora Senayan, 23 Januari 2008. Seorang penonton yang berada di depan panggung meraba dada Dewi yang saat itu mengenakan tank top hitam-putih. Fans nakal ini pun sempat mengabadikan gambar daerah sensitif di dada Dewi dengan kamera telepon seluler.
Tahun 2008, Dewi Persik banyak menghadapi pencekalan dari pemerintah daerah. Pemerintah Kota Tangerang tercatat mengawali pencekalan atas Dewi. Pemda berdalih pencekalan bermaksud menghindari kerawanan sosial dan berkaitan dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2005 tentang pelarangan pelacuran di daerah itu.






Meski mencekal Dewi, Wahidin mengungkapkan, bahwa dirinya tidak anti musik dangdut. "Saya tidak ingin kota ini menjadi komoditas yang mengarah ke kemaksiatan. Akan tidak dampaknya terhadap anak-anak kita apabila para penyanyi mempertontonkan aurat sambil bergoyang yang sangat erotis, sehingga bisa menimbulkan nafsu syahwat yang mengarah pada timbulnya perbuatan kemaksiatan," ujarnya.

Tak hanya Walikota Tangerang yang melarang Dewi tampil di kotanya. Walikota Bandung juga mencekal Dewi Persik serta artis-artis yang memiliki goyangan terlalu mengundang syahwat. Pelarangan ini kemudian diikuti kota Walikota Depok, MUI Sumatera Selatan, Bupati Sukabumi, Bupati Probolinggo, dan Walikota Balikpapan.
Atas pencekalan dirinya, Dewi Persik melontarkan pernyataan yang semakin memperkeruh suasana. Dirinya menganggap pencekalan merupakan bentuk pencemaran nama baik dan karakternya. Dewi pernah menyampaikan akan membawa persoalan ini ke jalur hukum.

Pemberitaan mengenai kontroversi pencekalan akhirnya mendapat tanggapan dari Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu Adhiyaksa Dault dan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta.
Menpora melakukan hubungan telepon dengan Dewi Persik dan memintanya intropeksi atas apa yang terjadi. Beberapa hari berselang, Dewi mengaku bersalah dan merasa khilaf. Namun ia bersikukuh tidak akan meninggalkan gaya bergoyangnya.

Penyanyi dangdut ini lalu menjajal kemampuannya dalam dunia akting. Ia membintangi sejumlah film bergenre horror, dengan debutan perdananya bertajuk Tali Pocong Perawan. Film itu juga menuai kontroversi. Perannya sebagai gadis cantik Virnie dinilai mengumbar syahwat dan mengarah ke pornografi.

Tiga Kali Menikah, Tiga Kali Bercerai


Pada 26 Mei 2005, Dewi Perssik menikah dengan Saipul Jamil di Kantor Urusan Agama Kecamatan Sumber Sari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sebelumnya mereka menjalin asmara sejak bulan Februari 2005.
Namun belum lama menikah, mereka memilih untuk bercerai. Tepatnya  14 Januari 2008, Pengadilan Agama Jakarta Utara mensyahkan perceraian mereka.
Setelah bercerai dari Saipul Jamil, Dewi Perssik diketahui menikah secara siri dengan Ferry Yusuf Mansyur, pria berdarah bule. pernikahan kedua Dewi juga tak bertahan lama dan berujung pada perceraian.




Tak lama dari kabar perceraian Dewi dengan Yusuf, Dewi diketahui menikah dengan aktor Aldi taher secara siri. dan lagi-lagi Dewi merasakan perceraian. Aldi dan Dewi bercerai pada akhir tahun 2009. 
Di usianya yang baru menginjak 25 tahun, Dewi Persik sudah pernah melangsungkan pernikahan hingga tiga kali namun sayangnya semua pernikahan itu kandas ditengah jalan. dari ketiga pernikahan itu, Dewi tidak mendapat keturunan.

Friday 14 February 2014

Keberuntungan Dewi Perssik




Karier Dewi Perssik di jagad hiburan terhitung beruntung, sama dengan nama Perssik yang disandangnya yang berarti pembawa keburuntungan. Padahal di awal karier, ia kerap mendapat kritikan dengan goyangannya. Ia juga kerap disebut sebut sebagai artis yang kerap mengundang sensasi dan kontroversi.
Sepertinya keberuntungan itu tak lagi berpihak kepadanya. Di tengah puncak popularitasnya, pedangdut yang kerap disapa Depe itu harus mendekam dalam penjara selama tiga bulan karena ulah yang dibuatnya.  Berikut kisahnya.

Keberuntungan  Dewi Perssik

Dewi Perssik lahir di Jember, Jawa Timur pada 18 Desember 1985 dengan nama lahir Dewi Murya Agung. Ia merupakan puteri dari H. Moch Aidil dan Hj. Sri Muna.
Depe mengenyam pendidikan hingga tamat Madrasah Aliyah yang setingkat SMA. Ia sekolah mulai dari SD  hingga MAN di tanah kelahirannya, Jember.
Usai tamat sekolah, Depe mulai memasuki dunia hiburan dengan menjadi penyanyi dangdut. Ia mengelaurkan album perdana berjudul Bintang pentas pada 2003.






Perssik yang dipakai Depe sebagai nama belakang merupakan pemberian dari manajernya yang bernama Yogi. Nama itu diberikan demi mempermudah masyarakat mengingat dirinya. Tak hanya itu, di balik nama Perssik tersimpan makna yang dalam.Perssik menurut filosofi China adalah buah yang dipercaya oleh masyarakat China sebagai pembawa keberuntungan. Oleh karena itu Depe berharap, dengan menggunakan Persik sebagai nama belakangnya dapat membawa keberuntungan.
Saat terjun menjadi penyanyi dangdut, Depe mengaku belum mendapat bayaran tinggi. Sekali manggung, ia hanya dibayar Rp 30 ribu.

"Pertama kali itu bayaran saya 30 ribu mas, Itu sebenarnya pas-pasan banget ya. Belum aku sewa baju. Itu aku masih tampil di kampung aku di Jember," ujar Dewi.

Bagi Dewi, bayaran yang minim di awal karirnya adalah bagian proses menuju sukses. Yang penting, katanya, kepuasan masyarakat melihat pertunjukan yang diberikan olehnya.

"Buat aku pribadi, di dunia entertainment itu jangan lihat uangnya dulu. Tapi lihat bagaimana kita berusaha dan dilihat orang kita tuh bagus dan professional melakukan itu. Kita harus sungguh-sungguh tanpa kita meminta bayarannya berapa-berapanya dulu," katanya.

Usaha Depe akhirnya berbuah manis, sekitar tahun 2005 Dewi diboyong oleh Yogi ke Jakarta untuk tampil di acara Duet Maut di SCTV. kemudian tak lama TPI pun tertarik untuk menampilkan Dewi yang dikenal dengan Goyang Gergajinya. Kata Dewi saat itu bayarannya variatif antara Rp 700 ribu sampai Rp 2 juta sekali tampil

"Dia (Yogi) bilang, 'Dewi mau nggak nyanyi tapi budget nya masih 700 sampai 2 juta rupiah’, aku bilang mau. Dari situlah aku nyanyi dari panggung ke panggung yang lain," kenang Dewi.

Pastinya Depe merasakan lain saat menerima bayaran yang tinggi, apalagi tampil di stasiun TV? "Aku senang bisa langsung melesat karier aku di Jakarta. Tapi untuk saat itu bayarannya Rp. 2 juta untuk sekali manggung masih dianggap kuranglah, belum beli bajunya. Tapi modal saya disini semangat. Masyarakat antusias melihat saya itu motivasi bagi saya yang tidak bisa dibayar dengan apapun," tutur Depe

Nasib  Depe  semakin baik saat dirinya mendapat tawaran  berakting di sinetron berjudul 'Mimpi Manis' pada 2006. Tawaran itu tak disia-siakan Depe. Melalui sinetron Mimpi Manis, namanya mulai terangkat di dunia hiburan. Ia pun terus mulai menghiasi layar kaca Indonesia.

Thursday 13 February 2014

Kehidupan Cinta Titi DJ




Perjalanan asmara Titi DJ bisa dibilang tak sebaik kariernya. Ia berkali-kali gonta-ganti pasangan. Semasa remaja, Titi diketahui sempat menjalin asmara dengan beberapa pria seperti Indra Lesmana, mendiang Adjie Massaid,  mendiang Ryan Hidayat, dan Denny Malik.


Kehidupan Cinta Titi DJ 

Pernikahannya pun bisa dibilang selalu berujung perceraian. Ia yang menikah dengan Bucek Depp pada 1995 akhirnya bercerai pada 1997. Setelah beberapa tahun menjanda, Titi menemukan tambatan hati. Andrew Hollis Dougharty. seorang pria warganegara Amerika Serikat yang masuk Islam. Titi menikah dengan Andrew pada 5 November 1999 dan dikaruniai seorang anak perempuan yang bernama Stephanie Poetri Dougharty. 





Namun sayang, setelah tujuh tahun mengarungi bahtera rumah tangga dengan suami keduanya, ia resmi kembali bercerai pada 27 November 2006.
Titi mengaku sudah tak cocok lagi dengan Andrew sehingga memilih perceraian. "Saya sudah banyak menghabiskan masa-masa indah, nangis darah dengan Andy (panggilan Andrew-red). Semuanya sudah saya rasakan tanpa beban lagi dan saya terima itu. Tapi saya harus menghadapinya dengan jiwa yang tenang dan kepala dingin," kata Titi.
Keputusan bercerai bukan keputusan yang sekejap diambil Titi. Melainkan melalui sebuah proses panjang. "Saya dan Andy sudah pertimbangkan lewat pertimbangan yang benar-benar mendalam. Lewat pemikiran yang memakan waktu panjang, hampir tiga tahun lah," kata Titi. Titi mengaku sudah meminta cerai dari Andy sejak lama.

Setelah bercerai dengan Andy, Titi kembali menemukan pengganti. Ia berhubungan dengan sesama musisi, yaitu Noviar Rachmansyah atau biasa dipanggil Ovy, gitaris band /rif.
Pada 23 Mei 2007, Titi menikah untuk ketiga kalinya. Ia resmi menikah dengan Ovy di Mekkah dengan disaksikan oleh Tantowi Yahya dan Habib Assegaf Abdullah dan Taufiqur SH sebagai wali hakim. Mas kawin yang diberikan Ovy berupa uang tunai senilai Rp 2.352.007,- yang disesuaikan dengan tanggal berlangsungnya pernikahan mereka. 

Lagi-lagi, setelah empat tahun mengarungi bahtera rumah tangga dengan Ovy, Titi  kembali mengalami kegagalan dalam menjalani biduk rumah tangga. Titi resmi bercerai dengan Ovy pada 12 Desember 2011. Pernikahannya dengan Ovy tidak dikaruniai keturunan. 

Tiga Kali Gagal, Titi DJ Siap Menikah Lagi

Tiga kali gagal dalam membina rumah tangga, tak membuat Titi DJ trauma untuk kembali membina hubungan serius dengan pria. Ia yang kini berusia 47 tahun mengaku siap untuk menikah lagi. 
"(Menikah lagi) Kenapa tidak? Ini aja datang ke sini dalam rangka mencari jodoh," kata Titi yang sedang berada di Jakarta Convention Center (JCC), jakarta, (7/6/2013).
"Aku nggak pernah trauma dengan yang namanya pernikahan. Buat aku, menikah itu ibadah. Kalau ada yang cocok, kenapa tidak," lanjutnya.



Meski begitu,  ia sangat berhati-hati dalam memilih pasangan hidup. "Yang jelas, aku punya keinginan agar anak-anakku sekolah yang tinggi, dan suamiku-lah yang nantinya yang akan membiayainya," ujarnya.
"Kalau sekarang, aku berusaha menjaga hati dengan segala sesuatu yang serba sehat, gaya hidup dan pikiran, serta hati, juga harus selalu happy. Agar aku bisa berpikir jernih saat memilih pendamping hidupku kelak," tutup Titi.

Menuai Sukses Lewat Bahasa Kalbu






Kendati sukses di dunia seni peran, Titi seakan tak ingin terus berkutat dalam dunia akting, ia yang masih memiliki hasrat kuat menjadi penyanyi, meluncurkan album Bintang Bintang pada tahun 1993. Dalam Video klip itu, Bucek Deep, kekasihnya didapuk sebagai model video klip.
Pacaran dengan Bucek, Titi masuk agama yang dianut Bucek, Islam. Kisah cinta Titi dan Bucek berakhir di pelaminan. Mereka menikah pada tanggal 9 Mei 1995. Namun sayang pernikahan mereka hanya bertahan sampai dua tahun. Pada 2007, mereka resmi bercerai.  



Penikahan Dengan Bucek

Dari perkawinannya dengan Bucek, Titi dikaruniai tiga orang anak, yaitu Salmaa Chetizsa Muchtar dan saudara kembarnya, Salwaa Chetizsa Muchtar, serta Daffa Jenaro Muchtar.
Setelah bercerai dengan Bucek, ekonomi keluarganya goyah.  Ia yang mengasuh tiga anak buah cintanya dengan Bucek sempat memiliki banyak hutang. Ia diketahui berhutang kepada Chintami Atmanegara. 
Namun begitu, semangat Titi untuk memperjuangkan hidup tetap besar. Jiwa yang emosional dan rasa cinta pada anak-anak membuahkan karya yang sangat menyentuh dari Titi. Album Bahasa Kalbu yang dirilis Titi pada tahun 1999, mendulang sukses besar.


Melalui album Bahasa Kalbu itu, Titi  meraih lima penghargaan dari enam kategori yang dinominasikan dalam ajang AMI Award 1999 yakni Penyanyi Pop Wanita Terbaik, Album Pop Terbaik, Penyanyi Rekaman Terbaik, Lagu Terbaik, dan Album Rekaman Terbaik AMI Awards 1999 (Bahasa Kalbu)
Lagu Bahasa kalbu juga menjadi soundtrack sinetron Cinta yang saat ini sedang in.
Setelah meluncurkan album Bahasa Kalbu, Titi terbilang aktif mengeluarkan album setiap tahunnya.
Pada tahun 2005, Titi kembali menuai sukses besar lewat  album berjudul "Sang Dewi". Lewat album ini, ia meluapkan perasaan cintanya kepada Andy Dougherty, suami kedua Titi yang berkebangsaan Amerika.
Sepanjang kariernya, album ini terbilang paling sukses di antara album-album sebelumnya. Oleh sebab itu, Titi memutuskan untuk mengadakan konser tunggal perdananya yang bertajuk "Titi DJ Sang Dewi Live in Concert" yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 30 September 2005.

Bergabung dengan 3 Diva

Di tengah popularitasnya yang semakin melambung, Titi DJ bersama dengan kedua rekan seprofesinya, yakni Krisdayanti dan Ruth Sahanaya membentuk sebuah trio vokal bernama 3 Diva.
Trio yang terbentuk pada awal 2006 ini bekerja sama dengan Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto. Trio 3 Diva menuai sukses di Indonesia dalam karya-karyanya yang spektakuler. Pada 2006, 3 Diva meluncurkan album "Semua Jadi Satu" yang berisikan lagu-lagu yang mereka bawakan saat konser.




Sayangnya, pada akhir 2007, hubungan kerja sama 3 Diva dengan Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto retak karena sebuah persoalan yang membelit mereka, dan sepakat tidak akan pernah bekerja sama lagi dengan 3 Diva. 3 Diva memutuskan untuk berganti logo menjadi DI3VA dan merilis sebuah mini album yang bertajuk DI3VA (2008).

Kisah Hidup Diva Pop Indonesia





Suaranya memiliki karakter yang khas. Namanya disebut sebagai salah satu Diva Pop Indonesia. Karena musikalitasnya yang tinggi, dirinya sering didaulat sebagai juri ajang pencarian bakat menyanyi.   Ya, dia adalah Titi Dwijayati atau lebih dikenal dengan nama Titi DJ.
Perjalanannya untuk meraih sukses penuh dengan   liku. Namun dengan semangat pantang menyerah, akhirnya Titi DJ bisa meraih gelar Diva. Berikut kisahnya.     

Pengaruh Besar Orangtua Bagi Karier Titi DJ

Titi DJ   lahir di Jakarta, 27 Mei 1966 dari pasangan John Sutanto dan Yeni. Ayahnya berdarah campuran Palembang Tionghoa, sedangkan ibunya berdarah Manado-Batak. Ia adalah anak ketiga dari lima bersaudara.
Titi   adalah seorang aktris, penyanyi, sekaligus penulis lagu-lagu pop Indonesia. Beruntung bagi Titi memiliki orangtua yang perduli dengan kemampuan alaminya. Semasa kecil   Titi yang memiliki anugerah suara emas, oleh orangtuanya dimasukan ke sebuah sanggar seni Bina Vokalia untuk mengasah kemampuan vokalnya. Tak hanya itu, Titi juga kursus   sanggar tari dan piano. Hal itu agar bakat Titi bisa tersalurkan.




Namun sayang, beranjak remaja, tepatnya saat masih duduk di bangku SMP, kedua orangtua Titi memutuskan untuk bercerai. Saat itu, Ibunya hanya sendirian berjuang untuk menghidupi Titi dan saudara-saudaranya dengan membuka warung.
Suatu hari, Titi masuk sanggar seni   Swara Mahardika. Bakat seni Titi semakin terasah melalui sanggar pimpinan Guruh Sukarno Putra itu.   Ibu Titi yakin jika Titi akan meraih sukses lewat sanggar tersebut. Ia pun semangat membiayai Titi di sanggar tersebutt meski   harus berkali-kali menemukan cobaan seperti warung tempatnya mengais rezeki digusur dan terlibat utang.




Menemukan Jalan

Masuk sanggar seni Swara Mahardika, Titi DJ mulai mencari uang sendiri. Ia mulai mencari peruntungan di dunia modeling. Sejak remaja, wajahnya mulai menghiasi majalah-majalah remaja dan membuat namanya mulai dikenal oleh masyarakat.
Selain menekuni modeling, Titi juga mulai merambah dunia seni peran dengan bermain   dalam film komedi yang berjudul "Gepeng Bayar Kontan" (1983). Saat itu ia tak pernah lupa dengan tujuan utamanya, yakni menmbus industry Musik. Namun saat itu, Titi belum menemukan jalan.   Ia gagal   rekaman di Jk Record saat mendapat tawaran rekaman dari Frans Hasibuan, karena suaranya tak sesuai harapan dari JK Record.
Sambil terus mencari jalan menjadi penyanyi, Titi mendapat kesempatan mengikuti ajang kontes kecantikan Miss World lewat Andi Nurhayati, salah seorang produser film.



Sayangnya, kontes tersebut tidak berbuah manis. Titi dituding sebagai peserta ilegal dan telah melanggar norma susila. Walaupun agak kecewa, hal itu tak membuat Titi tak gentar. Kemudian, Titi mencoba menerima tawaran rekaman dari Jackson Record. Alhasil, Titi DJ merilis album perdananya yang berjudul "Imajinasi" (1984). Namun, penjualan album tersebut tidak terlalu bagus.
Pada 1985, ia juga meluncurkan album kedua yang bertajuk "Yang Pertama Yang Bahagia".
Kemudian, Titi DJ menggarap album bersama Indra Lesmana yang saat itu menjadi kekasihnya. Dengan Indra, Titi berhasil menelurkan dua album, yakni "Ekspresi" (1988) dan "Titi DJ'89" (1989). Album ini juga tidak sukses di pasaran ..
Tak ingin patah semangat, Titi kembali mencoba dunia seni peran lewat film komedi yang bertajuk "Lenong Rumpi". Titi meraih sukses dalam film "Lenong Rumpi" bersama Ira Wibowo, Debby Sahertian, Ferina, dan Ade Juwita. Kesuksesan Titi semakin berkembang dengan banyaknya tawaran sinetron yang datang kepadanya.

Monday 10 February 2014

Bercerai dengan KD, Anang Jadi Penyanyi Lagi



Pada tahun 2009, Anang bercerai dengan Krisdayanti, wanita yang telah dinikahinya selama 13 tahun dan sudah memberikannya dua anak. perceraian Anang dengan Krisdayanti, konon kabarnya karena perselingkuhan yang dilakukan Krisdayanti dengan pengusaha asal Timor Leste, Raul lemos--pria yang kini menjadi suami Krisdayanti--.

Bercerai dengan Krisdayanti, Anang memilih untuk membesarkan dua anaknya seorang diri. "Ini rumit tapi asyik buat aku. repot sih ada. tapi ini yang harus aku lakukan," katanya.

Anang yang saat itu hatinya terluka kembali terjun menjadi penyanyi solo dengan meluncurkan album berjudul "Separuh Jiwaku pergi" (2009).

Anang yang memulai kembali jalur solo setelah lama hanya berada  di belakang layar, menciptakan enam lagu dalam album "Separuh Jiwaku Pergi". Semua lagu itu berlirik sedih.

Dahsyatnya, Anang menciptakan lagu dan merampungkan album itu dalam tempo waktu relatif singkat, satu setengah bulan.

"Ini refleksi dari yang aku alami. menggugah hasrat menjadi sebuah karya. mengalir aja secepat itu merangkai kata. aku bilang sih ini suasana dan keadaan yang menyuruh aku," kata Anang

Album yang memiliki lirik menyentuh hati itu laris manis di pasaran. Anang kembali naik daun.



Antara Syahrini dan Ashanty


kembali meramaikan industri musik dengan menjadi penyanyi, Anang mencoba peruntungannya saat dia duet dengan Krisdayanti. Ia pun mencari pasangan duet. Penyanyi Syahrini terpilih menjadi pasangan duetnya.

Duet Anang dan Syahrini sukses besar. Album duet mereka booming di pasaran. Nama Syahrini yang belum terkenal menjadi terangkat lantaran duet maut tersebut.

Selama derduet dengan Syahrini, Anang dikabarkan menjalin kasih dengan Syahrini. Namun proyek duet tersebut tak berakhir sampai ke pelaminan seperti kisah Anang dengan KD. Anang dan Syahrini harus berpisah. Bahkan meninggalkan kesan buruk di antara mereka.

Setelah berpisah dengan Syahrini, Anang meneruskan proyek duetnya dengan mencari pengganti Syahrini. Akhirnya Anang bertemu dengan Ashanty.

Menjadi teman duet membuat Anang dan Ashanty dekat dan lambat laun terlibat asmara. Mereka pun akhirnya menikah pada  tanggal 12 Mei 2012.
"Iya seperti pertama kali menikah, excited, bingung,” ucap Anang menjawab pertanyaan wartawan mengenai perasaannya saat menikahi Ashanty.

Saturday 8 February 2014

Menikah dengan krisdayanti

Menikah dengan krisdayanti




Setelah keluar dari band Kidnap, Anang kembali menjalani kariernya sebagai penyanyi solo. ia sukses meluncurkan album seperti lepas, Melayang, dan Tania.

Pada tahun 1996, Anang menikahi penyanyi Krisdayanti (KD), kekasihnya. Sebelum menikah, Anang terlebih dahulu meluncurkan album duetnya dengan Krisdayanti yang berjudul Cinta. hasil penjualan itu dijadikan Anang untuk biaya pernikahannya.

Anang dengan Krisdayanti menikah di Gedung Serbaguna, Senayan, Jakarta pada  Kamis malam,  22 Agustus 1996.Saat itu usaia KD 21 tahun dan Anang 27 Tahun

Saat menikah, Anang rambutnya masih gondrong. Maklum jiwa rocker-nya masih kental.

Melihat banyaknya permintaan masyarakat agar Anang dan KD untuk meluncurkan album duet lagi, Anang dan KD kembali meluncurkan album duet seperti Kasih (1997), Buah hati (1998), Makin Aku Cinta (2001), Menuju Terang (2002), Sepuluh Tahun Pertama (2006).



Aktif di Balik Layar

Setelah menikah, sambil menjalankan proyek duetnya dengan sang istri, Anang juga memiliki aktivitas lain dengan mengelola Studio Hijau, studio rekaman miliknya. Ia juga dikenal sebagai pencipta lagu, aranger dan juga produser handal. Bahkan beberapa lagu Krisdayanti diproduseri olehnya.  

Kemampuannya dalam musik tak diragukan. Ia selalu dipercaya untuk menjadi juri pada sebuah ajang pencarian bakat bernyanyi. 

Pada tahun 2006, Anang bersama sejumlah musisi seperti Indra lesmana, Abdi Negara, dan Triawan Munaf  mendirikan portal musik. Portal tersebut diberi nama IM:port (Independent Music Portal). Hal ini dilakukan demi memperluas kapasitas industri rekaman di tanah air.


Anang mengatakan IM:port bertujuan memberi kesempatan kepada semua musisi, baru dan senior, untuk 'menjual' karya-karya mereka secara lebih mudah ketimbang melalui prosedur label yang dikatakannya sebagai 'cukup ruwet.'

IM:port boleh dibilang sebuah toko musik digital. Produk yang telah dihasilkan adalah Full Track Song yang dapat diputar melalui IM:port Player (media pemutar musik di telepon genggam), selain aneka fasilitas seperti wall paper, games, ring back tones, true tones dan video clips.

Tak hanya di dunia musik, Anang juga ternyata memiliki kemampuan lain di bidang film. Namanya sempat tercatat sebagai produser film Susahnya Jadi perawan (2008).


Anang Hermansyah

Anang Hermansyah merupakan salah satu musisi papan atas yang dimiliki Indonesia.  




Namanya di dunia musik kembali melambung setelah dirinya meluncurkan lagu berjudul ‘Separuh Jiwaku pergi’. lagunya itu terilhami dari kisah perceraiannya dengan Krisdayanti. 

Sebelumnya Anang lebih senang berada di balik layar dengan menjadi pencipta lagu, arranger, dan produser musik. Berikut kisah hidup Anang Hermansyah.

Mengenal Musik Sejak SMP


Anang Hermansyah terlahir di Jember, jawa Timur pada 18 Maret 1969.  Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan H. Abdul Choliq Wijaya dan Dra. Hj. Anissa Choliq. Ayah Anang adalah seorang anggota legislatif yang merangkap sebagai pengusaha dengan mengelola toko pakaian, sepatu dan busana muslim.

Anang bercerita jika ayahnya sangat disiplin mendidik dirinya dan kedua saudara kandungnya. Terlebih perihal agama.

Semasa kecil, Anang mengaku sebagai anak yang malas belajar. Ia termasuk berbeda di antara dua saudaranya. Bahkan Anang sempat tidak naik kelas saat SMA.

Mengenai dunia musik, awalnya Anang tak tertarik dengan musik. Namun semenjak SMP, ia mulai menggemari musik yang dikenalkan Moch. Agus Burhansyah, kakaknya yang kebetulan menyelami music Jazz dengan menjadi vokalis.  

Akhirnya Anang yang mulai mengenal berbagai jenis musik, memilih aliran rock. Ia pun aktif nge-band di sekolah dan sering mengikuti berbagai festival. Bahkan, Anang sempat solo rock terbaik se-Jawa Timur saat perlombaan band rock se-Jawa-Bali.

Selulus SMA, Anang kuliah di Universitas Islam Bandung mengambil jurusan Ekonomi. Sewaktu kuliah, Anang masuk sanggar Doel Sumbang. Bahkan Anang sempat rekaman dengan Doel Sumbang, meski tak dipublikasikan.

Profesional di jalur Musik




Pada tahun 1989, Anang hijrah ke Jakarta untuk mencari peruntungan di dunia musik. Ia berkenalan dengan Pay—saat itu masih menjadi anggota band Slank--. Melalui Pay, Anang masuk pergaulan gang Potlot. Ia mulai mengetahui bermacam-macam soal musik, mulai cara membuat lagu, menyanyi, dan mencari uang lewat musik.

Pada tahun 1992, Anang mulai menembus industri musik dengan meluncurkan album solo bertajukBiarkanlah. Abum Biarkanlah saat itu meledak di pasaran.
Anang yang sudah bisa membuktikan jika dirinya mampu mencari uang sendiri lewat jalur musik, akhirnya pulang kampong untuk menemui keluarganya. Maklum saat Anang memilih jalur hidup sebagai penyanyi, ia sempat ditentang orangtuanya.

Pada tahun 1993, Anang membentuk grup band bernama Kidnap di mana ia menjadi vokalisnya. Kidnap kala itu meluncurkan album berjudul Katrin.

Thursday 6 February 2014

Rahasia Suara Tantri


Banyak yang memuji suara Tantri. Untuk menjaga kualitas suara yang menjadi aset termahal baginya itu, ia  memiliki rahasia yang selama ini dilakukannya.
"Aku suka makan kencur. Aku pantang minum air dingin karena lebih cepat kena radang. Apalagi kalo lagi capek dan diforsir gampang banget tuh (kena radang)," katanya. "Aku juga nggak merokok dan ngopi. kalau gorengan sih masih suka makan. tapi nggak banyak," lanjutnya.
 

Berbicara perihal suaranya yang sudah mempesona banyak orang, tantri mengaku itu merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa yang bisa dimanfaatkannya dengan baik.
“Aku bersyukur ini anugerah, aku merasa ini adalah bagian dari pekerjaaan yang aku harus jalani. Sebagai vokalis band dengan suara seperti ini, suaraku memang terbilang stabil,” ucapnya.

 

Tahun 2014, Tantri Ingin Melepas Lajang
 

Setelah putus dengan vokalis band Five Minutes, Richie, Tantri menjalin kasih dengan Hatna Danarda atau lebih dikenal dengan sebutan Arda. Arda adalah vokalis band Naff.
Dengan Arda, Tantri merasa nyaman. Ia pun berniat  dalam waktu dekat akan melepas masa lajang. Dirinya mengaku bersama sang pacar, sudah membicarakan hal ini. Ia ingin melangkah lebih serius lagi dalam jalinan asmaranya.
"Belum ada lamaran sih.  Baru ngobrol saja. Insya Allah dalam waktu dekat," kata Tantri belum lama ini.
Untuk pernikahannya nanti, ia  sudah memiliki angan agar tidak menggelar pesta pernikahan secara mewah. Ia hanya ingin pernikahan yang sederhana, namun tidak melepas kesakralan dalam sebuah ikatan pernikahan.
"Gue orangnya simpel-simple saja, nggak mau yang wah-wah. Bukan habisin harta sesaat. Yang penting sah, banyak saksi dan teman-teman datang," ungkapnya.




Sebagai wanita keturunan Jawa, Tantri tak ingin melepas tradisinya dalam prosesi pernikahannya nanti. "Iya banget. Jawa sama Jawa, mencari sesuatu yang di ridhoi sama banyak orang. Kalau niat baik pasti baik," ucapnya.
Setelah dirinya resmi menjadi seorang istri, ia ingin kariernya sebagai seorang vokalis tak berhenti. "Kan saya cari pasangan yang apa adanya. Pasangan saya memang mensupport saya dan pengin tetap di dunia ini (jadi vokalis),"
Namun begitu, ia tak akan melupakan kodratnya sebagai seorang istri. ia juga siap mengurangi jadwal manggungnya agar tetap bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik.
"Mungkin agak dikurang-kurangin manggungnya di luar kota," paparnya.

Meraih Sukses Bersama Kotak







Pada tahun 2008, Tantri yang sudah bergabung dengan Kotak, masuk dapur rekaman untuk pertama kali untuk penggarapan album kedua band Kotak yang berjudul Kotak Kedua.Album yang diisi oleh suara Tantri itu meraih sukses.  Ring Back Tone (RBT) mereka  terjual lebih dari satu juta. 


Hal itu membuat Kotak menjadi band yang laris untuk tampil off air atau pun on air.Tak hanya itu, berbagai penghargaan pun diraih Kotak dalam ajang penghargaan musik seperti pada tahun 2009, Kotak menyabet kategori duo/grup Pendatang Baru terbaik versi  Anugerah Planet Musik. Kemudian kategori duo/grup Rock Terbaik versi Anugerah Musik Indonesia. Masih tahun 2009,  MTV Indonesia Awards menobatkan Kotak sebagai Most Favorite Breakhthrought Artist.Pada tahun selanjutnya, Kotak juga sering meraih penghargaan. Bahkan untuk Anugerah Musik Indonesia, Band Kotak menjadi langganan meraih penghargaan.
 

Suara Tantri Dipuji Simple Plan
 




Pada pertengahan bulan Januari tahun 2012, Indonesia kedatangan band asal Kanada, Simple Plan. Kala itu, Band Kotak didaulat untuk menjadi band pembuka konser Simple Plan yang digelar di Istora Senayan, Jakarta.Penampilan Kotak saat itu, ternyata mengejutkan para personel Simple Plan ketika mendengar suara Tantri. Terlebih saat Kotak berkolaborasi dengan Simple Plan saat menyanyikan lagu dari Simple Plan berjudul Jet Lag .  ”Wow, tadi keren banget!” kata vokalis Simple Plan,  Pierre Bouvier sambil 

memeluk Tantri  usai kolaborasi mereka.Simple Plan sendiri menyatakan sangat senang bisa berkolaborasi dengan Kotak. Pujian pun disematkan kepada Tantri, Chua, dan Cella, yang oleh para personel Simple Plan dinilai sebagai salah satu band besar di Indonesia.”Untuk Indonesia, seseorang menyarankan Kotak. Kami suka ide itu. Kotak juga termasuk band besar di sini. Well, itu pengalaman yang menyenangkan. Kotak membawakan energi baru di lagu kami,” ujar gitaris Simple Plan, Jeff Stinco

Lady Rocker Indonesia




Power suaranya membuat merinding bagi yang mendengar. Dia disebut-sebut sebagai Lady Rocker Indonesia. Bersama Band Kotak, dirinya banyak meraih prestasi. Seperti apa kisahnya? Yuk disimak



Sejak Kecil Sering Juara Lomba Nyanyi


Pemilik nama asli Tantri Syalindri Ichlasari yang  lahir di Tangerang 9 Agustus 1989 ini sudah mengenal dunia musik sejak kecil. Ia sering mendengar lagu-lagu milik Anggun C Sasmi, Nicky Astria, dan Nike Ardila.



Bakat bernyanyinya mulai diasah dengan mengikuti berbagai perlombaan bernyanyi antar sekolah saat sulung dari dua bersaudara ini  duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Ia kerap mendapat juara saat itu.

Tantri kini sudah meraih sukses di dunia tarik suara bersama Kotak. Bahkan  Tantri bisa bertemu dengan Nicky Astria, dan Anggun C Sasmi, idolanya.  Tak hanya berjumpa, ia juga bisa berduet bersama idolanya tersebut.




Masuk Band Kotak


Perjalanan karier Tantri dimulai saat dirinya mengikuti  ajang pencarian bakat  Dream band yang saat itu ditayangkan TV 7 pada tahun 2004. Dream Band adalah sebuah program reality tentang talenta personal band seperti vokalis, gitaris, bassis, dan drummer.



Tantri yang saat itu masih duduk di bangku SMA, suaranya mampu memukau juri. Ia pun terpilih untuk berkompetisi dengan bergabung bersama band Ares yang menjadi band perwakilan kota Bandung.

Kala itu, Band Ares dan Kotak sama-sama mengikuti ajang tersebut. Namun keberuntungan lebih memihak Kotak yang saat itu vokalisnya bernama Pare. 

Kendati Band Ares saat itu bisa memukau juri dengan suara khas Tantri, namun kenyataannya, Ares harus tereleminasi sebelum masuk grand final.

Pada 2006, Band Kotak kehilangan vokalisnya. Pare memilih hengkang. Tantri pun terpilih saat ikut audisi yang diselenggarakan Kotak. Setalah diterima, Tantri keluar dari Ares.

Menurut Tantri, dirinya sempat canggung ketika pertama bergabung dalam band ini. "Karakter vokal Pare sudah melekat di Kotak, aku sempat bingung mau nerusin karakter Pare atau sendiri saja. Tetapi, setelah sering main bareng dan latihan, aku mutusin untuk pakai karakter sendiri," kata Tantri

Menikah dengan Mulan Jameela