Anang Hermansyah merupakan salah satu musisi papan atas yang dimiliki Indonesia.
Namanya di dunia musik kembali melambung setelah dirinya meluncurkan lagu berjudul ‘Separuh Jiwaku pergi’. lagunya itu terilhami dari kisah perceraiannya dengan Krisdayanti.
Sebelumnya Anang lebih senang berada di balik layar dengan menjadi pencipta lagu, arranger, dan produser musik. Berikut kisah hidup Anang Hermansyah.
Namanya di dunia musik kembali melambung setelah dirinya meluncurkan lagu berjudul ‘Separuh Jiwaku pergi’. lagunya itu terilhami dari kisah perceraiannya dengan Krisdayanti.
Sebelumnya Anang lebih senang berada di balik layar dengan menjadi pencipta lagu, arranger, dan produser musik. Berikut kisah hidup Anang Hermansyah.
Mengenal Musik Sejak SMP
Anang Hermansyah terlahir di Jember, jawa Timur pada 18 Maret 1969. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan H. Abdul Choliq Wijaya dan Dra. Hj. Anissa Choliq. Ayah Anang adalah seorang anggota legislatif yang merangkap sebagai pengusaha dengan mengelola toko pakaian, sepatu dan busana muslim.
Anang Hermansyah terlahir di Jember, jawa Timur pada 18 Maret 1969. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan H. Abdul Choliq Wijaya dan Dra. Hj. Anissa Choliq. Ayah Anang adalah seorang anggota legislatif yang merangkap sebagai pengusaha dengan mengelola toko pakaian, sepatu dan busana muslim.
Anang bercerita jika ayahnya sangat disiplin mendidik dirinya dan kedua saudara kandungnya. Terlebih perihal agama.
Semasa kecil, Anang mengaku sebagai anak yang malas belajar. Ia termasuk berbeda di antara dua saudaranya. Bahkan Anang sempat tidak naik kelas saat SMA.
Mengenai dunia musik, awalnya Anang tak tertarik dengan musik. Namun semenjak SMP, ia mulai menggemari musik yang dikenalkan Moch. Agus Burhansyah, kakaknya yang kebetulan menyelami music Jazz dengan menjadi vokalis.
Akhirnya Anang yang mulai mengenal berbagai jenis musik, memilih aliran rock. Ia pun aktif nge-band di sekolah dan sering mengikuti berbagai festival. Bahkan, Anang sempat solo rock terbaik se-Jawa Timur saat perlombaan band rock se-Jawa-Bali.
Selulus SMA, Anang kuliah di Universitas Islam Bandung mengambil jurusan Ekonomi. Sewaktu kuliah, Anang masuk sanggar Doel Sumbang. Bahkan Anang sempat rekaman dengan Doel Sumbang, meski tak dipublikasikan.
Pada tahun 1989, Anang hijrah ke Jakarta untuk mencari peruntungan di dunia musik. Ia berkenalan dengan Pay—saat itu masih menjadi anggota band Slank--. Melalui Pay, Anang masuk pergaulan gang Potlot. Ia mulai mengetahui bermacam-macam soal musik, mulai cara membuat lagu, menyanyi, dan mencari uang lewat musik.
Pada tahun 1992, Anang mulai menembus industri musik dengan meluncurkan album solo bertajukBiarkanlah. Abum Biarkanlah saat itu meledak di pasaran.
Anang yang sudah bisa membuktikan jika dirinya mampu mencari uang sendiri lewat jalur musik, akhirnya pulang kampong untuk menemui keluarganya. Maklum saat Anang memilih jalur hidup sebagai penyanyi, ia sempat ditentang orangtuanya.
Pada tahun 1993, Anang membentuk grup band bernama Kidnap di mana ia menjadi vokalisnya. Kidnap kala itu meluncurkan album berjudul Katrin.
No comments:
Post a Comment