Saat menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Jokowi menerapkan gaya memimpin saat menjadi Walikota Solo dengan gemar turun ke lapangan atau biasa disebut blusukan untuk berbicara secara langsung denga warganya.
Gaya Kepemimpinannya itu banyak disukai warga. Bahkan ia sampai didolakan rakyat untuk menjadi Presiden 2014
Aksi Blusukan Jokowi Terdengar Sampai Amerika
Kegemaran Jokowi yang blusukan, terdengar sampai negara adidaya Amerika Serikat ketika surat kabar terkenal di negeri itu, New York Times membuat artikel tentang Jokowi.
Artikel itu ditulis oleh Joe Cochrane. Ia menulis kebiasaan Jokowi yang hampir setiap hari melakukan aktivitas sebagai Gubernur yang tak biasa dilakukan oleh pemimpin-pemimpin lain di Indonesia. Yaitu turun ke lapangan, berbicara langsung dengan warga, dan kedatangannya selalu disambut antusias oleh warga.
Dalam artikel itu, Cochrane menceritakan bagaimana Jokowi berusaha menjelaskan program-program pembangunan dengan menyapa langsung warganya.
Jokowi juga menggali informasi dan keinginan warga tentang program-program itu. Ini yang sering disebut Jokowi sebagai "belanja masalah".
Crochcane juga menjelaskan bagaimana Jokowi memantau aparat-aparat di bawahnya untuk memastikan bahwa dia mengawasi kinerja mereka.
Crochane juga menuliskan hal-hal yang sudah dilakukan Jokowi di tahun pertamanya memimpin Ibu Kota. Jokowi memenuhi janji-janjinya selama kampanye, yakni membuat Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar untuk warga kurang mampu.
Ia juga menerapkan sistem pembayaran pajak secara online serta memastikan pembangunan sarana transportasi cepat massal. Catatan lainnya meliputi pemindahan pedagang kaki lima dari jalan-jalan sekitar Pasar Tanah Abang yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di Jakarta Pusat.
Tidak hanya memindahkan PKL, Jokowi juga menyediakan ruang bagi pedagang itu untuk menempati lapak-lapak di dalam pasar terdekat. Crochane juga menuliskan upaya Jokowi memindahkan 7.000 keluarga miskin di sekitar Waduk Pluit, Jakarta Utara, agar waduk itu bisa dikeruk untuk pertama kalinya dalam 30 tahun.
Jokowi selalu mengunjungi kedua kawasan itu untuk memastikan proyek yang digagasnya berjalan lancar. Ia juga ingin meyakinkan kepada warga bahwa program relokasi itu dilakukan bukan untuk mengubah kawasan itu dengan membangun pusat perbelanjaan.
Disinggung pula dalam tulisan itu bahwa Jokowi adalah pemimpin bersih yang tidak menggunakan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri.
Hal ini menjadi pembeda antara Jokowi dan pemimpin lain di tengah cibiran tentang maraknya korupsi di negeri ini.
Menjadi Kandidat Kuat Calon Presiden 2014
Gaya kepemimpinan yang unik membuat popularitas Gubernur DKI Jakarta Jokowi melesat dan berpotensial menjadi Presiden 2014.
Beberapa lembaga survei yang meninjau elektabilitas calon presiden menunjukan dominasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Jokowi dari beberapa tokoh nasional lain yang bakal menjadi calon presiden 2014.
Menanggapi hal itu, Jokowi tak mau besar kepala. Ia memilih untuk tetap berkonsentrasi membenahi Jakarta dengan berbagai permasalahannya.
"Saya sekarang ini masih konsentrasi bekerja di Jakarta," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, untuk urusan-urusan yang berkaitan dengan pemilihan Presiden 2014, ia meminta wartawan menanyakannya kepada Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri.
"Saya konsentrasi kerja. Kalau pertanyaan tentang Tanah Abang saya jawab, pertanyaan tentang Waduk Pluit saya jawab, pertanyaan tentang Rusun Marunda saya jawab, pertanyaan tentang PKL saya jawab, pertanyaan tentang Waduk Ria Rio saya jawab. Masalah politik tanyakan ke DPP dan Ibu Ketua Umum," kata Jokowi.
No comments:
Post a Comment