17 Oktober 2014 menjadi momen bersejarah bagi Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Mereka resmi menjadi sepasang suami istri setelah melewati proses ijab Kabul di Hotel Ritz Carlton SCBD Sudirman, Jakarta. Pernikahan mereka bisa dibilang termewah dan termegah sampai disiarkan secara langsung dua stasiun televisi swasta.
Raffi Ahmad-Nagita Slavina Resmi Menjadi Suami-Istri
Tak butuh waktu lama bagi Raffi Ahmad menentukan Nagita Slavina (Gigi) sebagai pendamping hidupnya. Melalui proses pacaran yang singkat Raffi dan Gigi akhirnya menikah pada Jumat, 17 Oktober 2014 di Hotel Ritz Carlton SCBD, Sudirman Jakarta.
Dengan satu tarikan nafas, Raffi lancar mengucapkan kalimat ijab Kabul pernikahan. “Saya terima nikahnya Nagita Mariana Tengker binti Gideon Tengker dengan mas kawin tersebut dibayar tunai,” ucap Raffi disambut ucapan sah dari para saksi pernikahan.
Dalam proses ijab Kabul, Raffi menunjuk Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Menteri BUMN Dahlan Iskan sebagai saksinya. Sedangkan saksi untuk Nagita adalah Qurais Shihab.
Setelah dinyatakan sah menjadi suami Nagita, raut wajah Raffi yang semula tegang , tampak hilang berganti dengan senyuman. Sesaat sebelum ijab Kabul berlangsung, Ekspresi panik dan tegang Nampak dari wajah Raffi. Ia sempat mondar mandir nggak jelas dan keringetan. Rancana Ijab Kabul yang seharusnya dimulai pukul 14.00 WIB, hingga pukul 14.30 WIB belum juga kunjung dimulai. Akhirnya proses sacral tersebut bisa dirampungkan Raffi sekitar pukul 14.45 WIB.
Dalam proses ijab Kabul tersebut, Raffi memberikan uang sebesar Rp. 17. 002. 214 sebagai mahar atau mas kawin pernikahan. Mas kawin tersebut disesuaikan dengan tanggal dan tahun bahagia mereka. “Tanggal 17 hari pernikahan dan tanggal lahir kami juga. 2014 adalah tahun menikah,” ucap Raffi.
Proses Adat yang Kental Warnai Pernikahan Raffi-Gigi
Setelah proses ijab Kabul, Raffi yang semula sendiri di ruangan Glass House lantai 8 Hotel Ritz Carlton, kemudian dipertemukan dengan sang istri. Dalam adat Jawa, upacara ini disebut dengan Panggih atau temu manten.
Setelah itu Raffi dan Nagita melakukan ritual adat lainnya seperti Balangan Suruh atau lempar sirih yang dilanjutkan Wiji Dadi, Bobot Timbang, Kacar kucur , Dahar Klimah, Mertui atau jemput besan dan sungkeman.
Dalam prosesi akad nikah, memang sangat kental dengan tradisi adat Jawa. Begitu pun dengan resepsi pernikahan yang berlangsung pada Minggu, 19 ktober 2014 di Hotel Ritz Carlton SCBD Jakarta. Hanya pada resepsi pernikahan yang kedua di Bali pada tanggal 25 Oktober, mereka menggelar pernikahan bernuansa internasional.
Menurut Raffi, sebagai pria, dirinya hanya mengikuti adat istiadat yang berlaku di keluarga istrinya. Orangtua Nagita berasal dari daerah Istimewa Yogyakarta.
Meski banyak terlihat kental adat Jawa, namun Raffi tak begitu saja melupakan adat istiadat di tanah kelahirannya, Tanah Pasundan atau Sunda.
“Saya mah mengikuti mereka saja mengunakan adat Jawa, tapi saya nggak melupakan di mana tempat saya lahir. Makanya pas acara sungkeman menggunakan adat Sunda,” kata Raffi yang juga sengaja menunjuk Walikota Bandung Ridwan Kamil sebagai saksinya karena bentuk rasa cintanya dengan Bandung, Kota kelahirannya.
Satu hari sebelum akad nikah, Raffi dan Gigi pada Kamis (16/10/2014) melakukan ritual sungkeman dan siraman di rumah masing-masing dengan menggunakan adat istiadat masing-masing. Raffi di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta dengan menggunakan adat Sunda. Sedangkan Nagita di kediamannya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan dengan menggunakan adat Jawa. Siraman dilakukan dengan menggunakan air yang diambil dari tujuh sumber mata air yang berada di Mekkah.
Usai melakukan siraman dan sungkeman, pada malam harinya, Raffi berkunjung ke rumah Nagita guna melaksanakan adat Jawa bernama Mododareni.
No comments:
Post a Comment