Sunday 5 October 2014

Awal Mula Desy Ratnasari Terjun ke Politik



Desy Ratnasari, Layak Jadi Anggota DPR

Ketika artis seangkatannya sudah banyak yang tersisih oleh serbuan para pendatang baru, Desy Ratnasari hingga kini tetap eksis. Desy Ratnasari merupakan artis yang mampu memadukan kecerdasan, kecantikan asli Indonesia, kualitas dan popularitas yang jarang ditemukan pada artis lain.
Di balik kecantikan dan talenta hebatnya sebagai pekerja seni, Desy Ratnasari juga memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Disela-sela kesibukannya sebagai artis, Desy Ratnasari mampu menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang strata S-2 pada Program Magister Psikologi, Universitas Indonesia.

Selain itu Desy Ratnasari juga mampu menyelesaikan program profesi psikologi di Unika Atmajaya. Dan kini untuk menyebarkan ilmu psikologi yang dimilikinya, Desy Ratnasari tercatat sebagai dosen pengajar di Fakultas Psikologi Unika Atmajaya. Desy mengaku bangga dan senang jadi dosen karena bisa berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para mahasiswa. Dengan menjadi dosen, Desy merasa hidupnya lebih berwarna dan bermanfaat untuk orang banyak. Ada banyak hal unik dan lucu ketika dia mengajar. “Banyak mahasiswa yang meminta foto karena orang tuanya mengidolakan saya,” tuturnya.

Oleh sebab itu, melihat jejak rekam Desy, jauh sebelum Desy terpilih menjadi anggota DPR, banyak pengamat politik memprediksi Desy Ratnasari akan dengan mudah melenggang ke Senayan, meski Desy bertarung di dapil “neraka”. Dari semua kandidat yang akan bertarung di dapil Jabar 4, tidak ada yang mampu menandingi popularitas Desy Ratnasari. PKS melalui survei internalnya telah membuktikan popularitas Desy Ratnasari yang menduduki peringkat pertama.
  
Awal Mula Desy Ratnasari Terjun ke Politik

Setelah hidupnya merasa lengkap, “Miss No Comment” yang juga populer dengan lagu fenomenal "Tenda Biru" nya mulai menapaki panggung barunya di bidang politik pada Pemilu Legislatif 2014. Ia memilih bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN). Jauh sebelum bergabung dengan PAN, Desy mengaku, sudah banyak partai yang menawarinya untuk bergabung. Bahkan menurut Desy, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pernah melakukan survey jelang pilkada Kota Sukabumi dan menempatkan namanya untuk menjadi wakil walikota Sukabumi pada 2012. Namun saat itu Desy menolak karena ingin fokus untuk membesarkan anak semata wayangnya.



Desy mengungkapkan mengapa dirinya akhirnya memilih ikut bursa calon anggota legislative 2014 dengan memilih PAN sebagai kendaraan politiknya.
Ia mengaku sudah merasa siap lahir batin untuk terjun di panggung politik. Pendidikan S-2 Psikologi sudah beres sehingga modal pendidikan cukup, usia untuk siapkan mental juga sudah cukup. “Anak juga sudah ‘risih’ melihat ibunya jadi artis,” ujarnya.
Selain itu dukungan penuh dari pihak keluarga besar juga semakin memantapkan langkahnya. Menurut keluarga, inilah saatnya untuk mengabdi kepada masyarakat dan memanfaatkan ilmu yang dipelajari di jenjang pendidikan hingga S2 untuk ikut membangun bangsa.

No comments:

Post a Comment