Pendidik Adalah Cinta Laura
Karier Cinta Laura di industri hiburan Indonesia sudah di atas puncak. Namun demi pendidikan, gadis keturunan Jerman-Indonesia itu lebih memilih pendidikan ketimbang kariernya sebagai artis.
Pilih Pendidikan Daripada Karier
Mendekati akhir masa sekolah di Jakarta International School, Cinta Laura berangkat ke Amerika untuk mencari delapan universitas ternama di sana. Cinta laura yang sedang berada di puncak karier, mengaku ingin memilih pendidikan daripada kariernya di dunia hiburan.
“Jadi kalau enggak diterima di satu Universitas, ada cadangannya,” kata Cinta. "Dunia entertain itu cuma hobi aja. Walaupun aku pasti kangen sama para penggemar, tapi itu sudah pilihanku karena aku lebih pentingkan kuliah," kata Cinta melanjutkan.
Akhirnya Cinta diterima di Colombia University, salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia. Cinta pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Agustus 2011, Cinta Laura bertolak ke Amerika Serikat untuk kuliah di Columbia University. Cinta mengaku amat senang, impiannya sejak lama akhirnya terwujud.
"Aku ingin mengubah imej bahwa artis stupid dan enggak sekolah, suka nge-drugs . Aku pengen tunjukkin walau aku artis dan penyanyi, aku tetap mementingkan sekolah. Buktinya aku udah diterima di Colombia University," kata Cinta.
Selain itu, Cinta juga ingin menjadi contoh baik bagi remaja di Indonesia. Meski padat dengan jadwal syuting, Cinta tetap mengutamakan pendidikan. "Aku ingin memotivasi remaja-remaja lain bahwa education important untuk masa depan," kata Cinta dengan logat khasnya.
Selama menempuh pendidikan di Amerika, Cinta tinggal di asrama sekolah. ia ingin menjadi pribadi yang mandiri. Selain itu, tinggal di asrama juga bisa terjamin keamanannya.
"Kalau makan sudah disiapkan sehari tiga kali. Jadi yang harus aku kerjakan, ya nyuci baju dan bersihin kamar sendiri,” kata Cinta.
Cinta mengaku akan selalu ingat dengan Indonesia. Dia mengaku akan pulang ke Indonesia setahun sekali di masa libur kuliah.
“Off course aku bakal ke Indonesia setahun sekali untuk liburan. Tapi untuk tinggal di sini lagi (untuk waktu lama), kayaknya sih enggak. Aku belum bisa memastikan, karena aku juga enggak tahu apa yang akan terjadi di masa depan,” tuturnya.
Tunjukan Bisa Berprestasi di Negeri Orang
Di Columbia University, Cinta mengambil dua jurusan, Psikologi dan Political Science. Ia yakin dengan pilihannya itu. Kuliah di dua jurusan sekaligus, diakui Cinta tidak membuatnya stres.
"Aku enggak stress, aku free melakukan apa aja yang aku mau. Buat aku nothing hard, walaupun banyak tugas tapi aku enjoy karena aku tahu konsekuensi kuliah di Amerika," kata Cinta.
Ia bisa menunjukan dengan berhasil mendapatkan GPA (indeks prestasi kumulatif) 4,19 di Columbia University, Amerika Serikat. Berbeda dengan IPK di Indonesia yang nilainya paling tinggi 4,0, nilai tertinggi GPA adalah 4,30. "Kalau 4,3 itu nilainya A+, kalau 4,0 itu A. Dan dengan GPA aku, rata-rata nilai aku itu 95-100," katanya.
Bahkan karena sering mendapat nilai bagus, Cinta diangkat menjadi asisten dosen. "Karena nilai bagus, aku diangkat untuk jadi asisten dosen. Kerjaan aku bantuin mahasiswa-mahasiwa sana," tuturnya.
Mendapat nilai bagus di jenjang universitas yang masuk urutan kelima terbaik di dunia itu memang tidak mudah didapat. Namun usaha dan kerja keras membuktikan bahwa dia juga bisa menjadi salah satu siswa terbaik di kampusnya itu. Ia pun membeberkan bagaimana cara belajarnya hingga bisa berprestasi di negeri orang.
Cinta mengaku sangat sering pergi ke perpustakaan. bahkan ia sering tertidur hingga pukul 5 subuh di perpustakaan ketika sedang mengerjakan tugas-tugas kampusnya. "Perpustakaan ini sudah kayak rumah keduaku. Aku sering tiba-tiba terbangun sudah pagi saat di perpus," katanya.
Gadis yang tidak fasih berbahasa Indonesia ini mengaku tidak pernah menunda tugas yang diberikan dosennya. "Kalau ada tugas esai, aku kerjainnya pasti seminggu sebelum dikumpulin. Enggak pernah semalam sebelum deadline baru dikerjakan," kata gadis yang selalu menuliskan jadwalnya di kalender ini.
Cinta mengakui dirinya adalah orang yang sangat ambisius dan selalu berusaha menjadi yang terbaik. Selain kuliah di Columbia Univercity, Cinta juga ikut casting film produksi Hollywood dan rekaman di Indonesia dan Amerika.
Meski demikian, Cinta tidak mematok dirinya akan eksis dimana ke depannya. Prioritasnya saat ini adalah kuliah. Soal masa depan, Cinta akan melihat seperti apa peluangnya.
"Kalau hari-hari sekolah, i"m 100 persen kuliah. Tapi di sela kesibukan aku ikut casting, buat film dan TV series. Tapi aku enggak mau TV Series karena kalau sukses akan diperpanjang," ungkapnya.
Cinta juga punya manajer di Los Angeles. Manajer Cinta inilah yang sering mengirimkannya skript. "Aku juga membuat video audisi. Kalau ada waktu, aku juga casting langsung," tuturnya.
Cita-cita Cinta Laura
Setelah lulus, Cinta bercita-cita menjadi alumni Columbia University yang bisa membuka jalannya untuk menjadi duta oraganisasi dunia, PBB.
"Aku ke New York supaya bisa mewakilkan generasi muda di dunia Internasional. Mudah-mudahan kalau udah bachelor dan master degre e, aku bisa kerja untuk PBB, World Bank, ministry economy of Indonesia ," harap Cinta.
Hasratnya itu karena ingin mengikuti jejak Sri Mulyani yang sukses menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. "Aku akan membuat speech bersama Ibu Sri Mulyani. Mungkin aku akan seperti Sri Mulyani nanti. Mungkin-mungkin aja aku jadi menteri nanti," kata Cinta.
No comments:
Post a Comment