Friday, 9 May 2014

Luapkan Amarah di You Tube






Chaca pernah mengalami keterpurukan dalam hidupnya pada tahun 2009. Saat itu, ia seakan meluapkan amarah yang telah ditimbunnya sejak lama dengan mengunggah beberapa video di YouTube. Di salah satu video, ia menyanyikan lagu Who Do You Think You Are milik Spice Girls.

"Nih lagu buat siapapun yang nyakitin gue! Siapapun! Lagu ini kayaknya paling cocok buat teman-teman SD gue yang musuhin gue waktu gue SD. Gue enggak punya temen, gue struggle kayak orang gila di sekolah gue sendiri.
Yang jahat-jahat! Adinda Mutiara Sabila Purnomo Sidi. Makan nih! Dan semua temen-temen lo yang ngikutin lo. Gue tau, lo ketua, lo apa. Gila.. Lo paling jago dari kelas 1 sampe kelas 6. Lo rangking 1 terus. Whooooo, mantap selamat yah," kata Marshanda di video tersebut.

Perkataannya ditujukan kepada teman-teman SD nya yang pernah mem-bully-nya karena perceraian kedua orangtuanya, Rianti Sofyan - Irwan Yusuf, saat itu.
Peristiwa itu mengakibatkan Chaca harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng selama beberapa pecan.



Depresi Karena Tak Pernah Bersyukur

Chaca mengatakan, rasa depresi yang dirasakan oleh bintang sinetron Bidadari ini berawal dari sifat perfeksionisme yang dimilikinya. Ia selalu melihat ke atas, tak mau cepat puas dan tak bersyukur dengan apa yang diraihnya.
"Aku melihat kegagalan itu kaya ada kerangka pemikirannya yang aku buat sendiri. Di sini aku pernah mengalami kegagalan juga. Teman-teman pasti sudah tahu, tahun 2009 aku sempat meng-upload video di You Tube, dimana disitu menimbulkan banyak pertanyaan, media juga. Hari ini aku ingin cerita apa yang terjadi saat itu,” kata Chaca menceritakan kondisi yang dialaminya pada tahun 2009.
"Saat itu aku sering ditanya, 'Apakah kamu sudah puas dengan karier yang kamu capai?' Lalu aku selalu jawab, 'Enggak. Sebenarnya standar aku lebih tinggi tapi aku masih berada dibawahnya.' Aku selalu bilang gitu,” kata Chaca mengawali ceritanya.




Aku selalu melihat ke atas, selalu membandingkan diri dengan orang lain yang lebih sukses. Aku harus mendaki gunung terus-menerus.
Contohnya pada tahun 2004 saat aku dapat penghargaan. Pas hari itu, mungkin kalau hari ini aku dapat penghargaan ini aku akan nangis dan ngerasa bangga. Tapi waktu itu, aku cuma, 'Oh Yaudah, jangan senang dulu, jangan puas, biasa aja,” kenang Chaca.
“Aku enggak pernah bersyukur dan kemudian Allah marah. Saat itu bersyukur bagi aku susah banget karena aku terkungkung dengan yang namanya perfeksionisme. Aku merasa being perfectionist itu sesuatu yang hebat. Itu yang mendorong aku lebih hebat dan maju.

Dulu aku pengen selalu ideal. Aku pengen keluarga ideal. Aku selalu melihat mama, selalu pengen punya mama yang ada digambaran aku, yang aku inginkan.
Dan kemudian Allah marah dan memberi ujian sebagai bentuk rasa sayangnya." Kata Chaca menceritakan bagaimana awal mula ia depresi sampai mencurahkan isi hati di You Tube.


Mendapat Hikmah

Setelah meluapkan amarah di Youtube, Chaca menghilang dari jagad hiburan. Ia menilai kejadian itu sebagai kegagalan dalam proses perjalanan hidupnya. Namun, ia menemukan hikmah di balik itu semua.
Ia bersyukur setelah kejadian itu, dirinya mulai mengenal dekat dengan Tuhannya dan mulai mempelajari agama lebih dalam.
“Kalau kejadian itu enggak pernah terjadi, kita enggak akan bisa melihat diri kita sendiri, sebagaimana Allah melihat kita. Aku percaya, Allah menciptakan manusia ke dunia pasti punya tujuan yang spesial. Allah itu maha penyayang yang luar biasa. Mungkin saat itu ada yang bilang Cac a payah, cari sensai, cari perhatian, Caca orang yang mempermalukan diri sendiri. Aku mencoba melihat itu. Dan dari situ aku belajar mengenal diriku sendiri dan mulai mengenal Allah." Ucapnya.






No comments:

Post a Comment