Marissa Nasution, Senang Main Film Layar Lebar Ketimbang Sinetron
Marissa Nasution mengaku lebih suka bermain untuk film layar lebar ketimbang main di sinetron. Karena, di film layar lebar, karakternya lebih berkembang.
"Di sinetron Indonesia kan karakter-karakternya tetap begitu saja walau sudah belasan episode, hanya berkisar antagonis dan protagonis. Ceritanya juga begitu-begitu saja karena katanya pasar Indonesia memang menginginkan yang seperti itu. Kalau ada cerita yang berbeda, pasar akan menolak,” tuturnya.
Toh, itu bukan berarti Marissa menampik untuk bermain sinetron lagi. “Pada dasarnya, saya ini gila kerja. Kan, dengan ikut sinetron, saya menjadi punya kesibukan setiap hari,” ungkap Marissa.
Dalam kariernya, Marissa mengaku mengalir seperti air, tidak ada sebuah perencanaan dalam sebuah pencapaian. "Aku selalu bilang kalau aku sendiri nggak pernah bisa bikin planning, katakanlah untuk setahun ke depan. Planning aku yang paling jauh itu untuk 1 atau 2 bulan. Karena kita nggak tahu apa yang akan terjadi. Dan aku selalu berpikir bahwa I believe in karma, what you give would come to you, dan aku merasa that I was very very blessed, karier selalu stabil, and I can do what I love to do, tapi kalo untuk planning ke depan, I cannot tell you, because I don't know, and I don't want to know," paparnya.
Ia juga mengaku jika bekerja bukan sekedar mencari uang. "No. I don't work just for the money. Aku selalu memilih job yang menurut aku baik untuk aku lakukan. Kalau pun ada job yang mungkin bayarannya tinggi, tapi menurut aku kurang cocok, I would still not do it, kalo seandainya aku nggak happy sama suatu pekerjaan, I wouldn't do it. Kalau nanti aku nggak happy lagi di entertain, I will do something else, just do what make me happy," ucapnya.
Lebih lanjut, Marissa juga tak pernah berpikiran , bahkan sampai menjalani hidup glamour. Ia lebih memilih apa adanya. "Aku nggak pernah berpikir bahwa hidupku harus glamour, karena buat apa? Aku datang ke Jakarta bukan untuk menjadi seseorang di sini. Aku datang ke Jakarta umur 19 tahun sendirian, karena apa? Because it's a life experience, sebelumnya aku kerja di Australia sebagai sales promotion girl atau apalah, and it makes me very very independent, dan lebih cepat dewasa di umur segitu, I was nineteen man, hahaha," paparnya.
Marissa Nasution, Menikah
Marissa Nasution mengakhiri masa lajang. Ia menikah dengan pria bule asal Australia bernama Warren Conrad. Pemberkatan dilangsungkan di Bali pada Sabtu, 23 Agustus 2014. Saat prosesi pemberkatan, Marissa menggunakan gaun pengantin berwarna putih tulang. Setelah proses pemberkatan, Marissa menggelar resepsi pada pukul 18.30 WITA di Ballroom Hotel Mulia, Bali. Sejumlah sahabat terdekat Marissa seperti Indah Kalalo dan Rianti Cartwright turut mengabadikan momen bahagia tersebut. Sayangnya, pernikahan Marissa dan Warren Conrad tertutup. Hanya orang-orang tertentu yang bisa hadir.
Kisah asmara wanita keturunan Jerman-Batak kelahiran 8 Februari 1986 ini memang jarang terungkap di media. Marissa diketahui menjalin hubungan dengan Daniel Mananta yang dahulu satu profesi dengannya, yakni VJ MTV. Setelah kisah asmaranya kandas, kisah asmara Marissa jarang terungkap hingga jatuh hati pada Warren Conrad.
Sebelum menikah, Marissa Nasution sepertinya ingin memuaskan diri dengan status singlenya. Marissa melakukan bachelorette party dengan kerabat dekatnya. Bachelorette party merupakan tradisi umum di Inggris yang biasa dilakukan oleh wanita yang akan menikah. Dalam pesta tertutup itu, Marissa dan Conrad hanya mengundang sekitar 15 orang saja. Hal itu diutarakan oleh sahabat Marissa, Irfan Hakim dan Ersa Mayori.
"Luar biasanya buat Marissa jelang pernikahannya itu banyak party-party yang dilakukan, ada bachelorette party dan bridal shower. Waktu itu gue di airport ketemu Mike Lewis, dia bilang mau bachelorette party sama calon suaminya Marissa juga. Terbatas cuma 15 orang," kata Irfan Hakim yang diundang dalam pernikahan Marissa.
No comments:
Post a Comment