Tuesday, 19 August 2014

Berjuang Melawan Kecanduan Alkohol





Robin Williams, Kecanduan Alkohol dan Depresi

Williams, semasa hidup pernah mengatakan menderita kecanduan alcohol dan kokain sejak lama. Tepatnya pada saat popularitasnya menanjak di era 70-an lewat serial televisi Mork & Mindy. Ia sempat berusaha mengatasi kecanduannya terhadap alcohol dan kokain pada awal tahun 80-an. “Saya tumbuh di kota yang sangat terpencil. Untuk mengatasi masalah, saya berpikir alcohol sebagai solusi,” kata Wiliams semasa hidup kepada Guardian.
Akhirnya ia bisa bersih dari narkoba. Selama masa bersih, karier Williams bersinar. Hampir semua film yang dibintanginya , baik drma maupun komediselalu mencetak prestasi yang baik dengan berbagai nominasi dan penghargaan di ajang seperti Oscar dan Golden Globe.

Good Morning, Vietnam (1987), Mrs Doubtfire (, dan The Fisher King (1991) mengantarkannya sebagai aktor komedi terbaik versi Golden Globes. Kemudian film Good Will Hunting (1997) membawanya meraih Oscar sebagai pria pendukung terbaik. Namun setelah beberapa tahun lepas, kecanduannya kembali kambuh pada tahun 2006. “Kecemasan” menjadi dalil Robin saat itu. Pada Juli 2014, Williams kembali ke rehabilitasi di Minnesota.
Kabar Williams terjerembab kembali dengan adiksi alcohol muncul saat Robin tengah menghadapi pereraian dari istri keduanya. Saat itu film-film yng dibintanginya juga kurang popular.
Sebelum tiada, Robin dinyatakan oleh pihak keluarga tengah dalam masa berjuang melawan depresi. “Dia berjuang melawan depresi beberapa waktu terakhir. Ini tragis.dan kami sangat kehilangan,” ujar perwakilan Robin, Mara Bixbaum.

Robin Williams, Meninggal Dalam Keadaan Gantung Diri







11 Agustus 2014, kabar duka menyelimuti Hollywood. Robin Williams ditemukan meninggal di rumahnya di California, Amerika Serikat. Hasil pemeriksaan sementara polisi, pria berusia 63 tahun itu meninggal karena bunuh diri dengan cara menggantung diri menggunakan sabuk.

Sheriff County Marin Letnan Keith Boyd mengatakan, Williams ditemukan oleh asistennya di kamar tidur di rumahnya. Namun, Boyd mengatakan bahwa kepolisian masih akan melakukan uji toksikologi terkait penyelidikan atas kematian Williams.

Boyd mengatakan, uji toksikologi untuk memeriksa apakah Williams terpengaruh obat-obatan terlarang atau minuman beralkohol ketika meninggal. Namun, Boyd menambahkan, tes ini akan butuh waktu berpekan-pekan sampai memperoleh hasil akhir.

Istri Williams adalah orang terakhir yang melihat aktor ini dalam keadaan hidup. Menurut Boyd, asisten Williams mendapati jasad aktor tersebut dalam posisi terduduk menggantung, dengan sabuk di leher. "Sabuk itu terjepit di antara pintu lemari dan kusen pintu," ujar Boyd.

Sebuah pisau saku, lanjut Boyd, ditemukan di dekat jasad Williams. Di pergelangan tangan Williams ditemukan pula luka dangkal. Ketika ditanya apakah Williams meninggalkan catatan, Boyd menjawab, "Kami tidak akan membahas catatan... saat ini."

Sebelummya, kepolisian menyatakan, Williams tewas dengan dugaan karena bunuh diri berdasarkan temuan gejala asfiksia. Aktor berumur 63 tahun ini sejak lama mengalami periodisasi gelombang naik-turun kecanduan dan depresi.

Juru bicara keluarga Williams, Mara Buxbaum, tak menampik bahwa Williams sedang berjuang mengatasi depresi pada hari-hari terakhir hidupnya. Bulan lalu, Williams juga baru saja menjalani program perawatan depresi.

Robin meninggalkan seorang istri, Susan Schneider, yang baru dinikahinya pada 23 Oktober 2011. Aktor kawakan ini mempunyai tiga orang anak yang diperoleh dari dua mantan istrinya, Valerie Velardi (1978-1988) dan Marsha Garces Williams (1989-2008).

No comments:

Post a Comment