Romansa Cinta Wisnu - Shereen
Kisah cinta Teuku Wisnu dan Shereen Sungkar berakhir dengan bahagia.
Minggu (17/11) lalu, bertempat di Shangrila Hotel Jakarta, Teuku Wisnu berjabat tangan dengan Mark Sungkar untuk selaku wali nikah Shereen, mengucapkan ijab kabul.
Ijab Kabul
Dihadapan para saksi di antaranya mantan Menteri Pemuda dan Olahrga Adhyaksa Dault (saksi mempelai perempuan) dan mantan Gubernur Aceh Syamsuddinn Mahmud (saksi mempelai laki-laki). Akad nikah berlangsung khidmad. Selain orang tua kedua mempelai, hadir keluarga besar dan kerabat orang tua masing. Wisnu pun dengan lancar dan meyakinkan mengucapkan ijab Kabul.
“Hari ini saya dan Shereen resmi menjadi suami istri,”ucap Wisnu bahagia. Penyuka motor besar ini mengaku deg-degan saat menjalani ijab kabul. Bukan karena berhadapan dengan ayah Shereen.
“Sebenarnya saya hafal (lafaz) ijab Kabul. Takut terbalik saja antara kalimat ‘dengan mas kawinnya yang tersebut tunai dan ‘dibayar tunai’. Di sinetron biasa terbiasa dengan kalimat ‘yang dibayar tunai’. Makanya tadi agak terselip ‘yang diii…tersebut tunai’. Tetapi saya akhirnya lega karena para saksi mengucapkan kata sah,”kata Wisnu.
Wisnu mempersembahkan mahar kepada kekasih hatinya berupa uang tunai senilai Rp 17.111.300, kalung emas seberat 24,25 gram, berlian 5,87 karat, dan seperangkat alat sholat shalat.”kalung termaksud berlian dan mahar uang dicocok dengan tanggal pernikahan kita,”jelas Wisnu.
Usai mengucapkan ijab Kabul, Shereen segera memasuki ruang akad, rona bahagia tampak diwajahnya, terbalut dengan busana adat Aceh Shereen terlihat cantik dan anggun. Ia berjalan perlahan didampingi kakak perempuannya, Jamillah Sungkar dan Zaskia Sungkar. Cincin perkawinan disematkan kejari masing – masing, lalu keduanya menjalan prosesi sungkem kepada orang tua mereka.
Air Mata Mark Sungkar – Fanny Bauty
Bercerai ternyata tidak mengurangi kekompakan orang tua Shereen, Mark Sungkar dan Fanny Bauty. Air mata bahagia mengalir dipipi mereka saat melepas anak perempuannya kepada lelaki yang tepat.”Saya mengenal Wisnu sebagai lelaki yang santun, memahami agama dengan baik untuk usia seperti dia. Menjaga anak itu susah, sekarang tanggung jawab kami telah diambil alih oleh suaminya. Untuk menjaga Shereen, semoga perjalanan penikahan mereka akan berjalan dengan baik, hanya waktu yang akan memisahkan mereka,”harap Mark usai akad.
Momen yang tak terlupakan oleh Mark dan Fanny ketika kedua anaknya melakukan prosesi sungkeman. “Saya berusaha menahan air mata, tetapi akhir menetes juga, begitulah orang tua ketika melepas anak perempuannya untuk menikah. Terharu dan bahagia berbaur menjadi satu,”tutur Mark.
Beda pula yang dirasakan oleh Fanny. Sebagai Ibu yang telah mengandung dan membesarkan Shereen, ia merasakan kewajiban utama dalam menjaga anak perempuan telah berjalan dengan baik dan sempurna. Ia pun mengatakan tanggung jawab itu tak berhenti sampai disini karena orang tua aalah tempat untuk berbagi, berdiskusi, agar perjalan mereka langgeng.”Saya terharu sekali ketika wisnu sungkem dia menangis sayapun tak kuasa menahan air mata, bagi saya Wisnu itu seperti anak saya sendiri, bahagia rasa saya bisa menghatarkan mereka ke gerbang pernikahan. Semoga mereka bisa menjaga warna asmara mereka hingga Tuhan memisahkan,”harap Fanny.
Bulan Madu Yang Berbeda
Selera pasangan ini memang cukup unik dan berbeda dari pasangan selibriti lainnya ketika memilih perjalanan bulan madu. Usai pesta penikahan yang dihadiri 2000 tamu undangan. Pasangan baru ini bertolak ke Norwegia. Tak hanya karena banyak bangunan tua di Norwagia. Keduanya ingin melihat aurora borealis, fenomena alam berbentuk cahaya berwarna hijau, merah,ungu, hingga biru dilangit malam dibagian negara Scandinavia tersebut.
“Seru rasanya melihat awan yang berwarna berbeda, warna-warna yang unik tersebut akan terlihat mulai dari jam 21.00 hingga 02.00, fenomena itu akan terlihat,”cerita Shereen saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (26/11)
Selain ingin melihat sensasi alam yang berbeda, keduanya menyepatkan untuk melaksanakan sholat di sebuah mesjid di kota Oslo. Menurut mereka, agar perkawinan ini segara dikarunia keturunan.”Bahagia rasanya perjalanan ini, selain suhu udaranya yang dibawa minus 12 derajat celcius, kami juga bisa merasakan turunnya salju secara langsung. Setelah itu kami berdua melakukan sholat di mesjid yang indah dikota Oslo, berdoa kepada Allah agar kami berdua segera dapat keturunan agar lebih lengkap kebahagian kami,”tutur Wisnu
No comments:
Post a Comment