Monday, 14 April 2014

Kisah Hidup Gita



Gita Wirjaman mundur dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan untuk fokus mengikuti konvensi calon Presiden Partai Demokrat 2014.  Mampukah Gita bersaing dengan 10 peserta konvensi lainnya?  Berikut cerita singkat mengenai sosok Gita Wirjaman


Perjuangan Meraih Gelar Sarjana 

Gita Wirjaman lahir di Jakarta, 21 September 1965. Ia merupakan putra dari pasangan Wirjaman Djojosoegito dan paula Warokka Wirjaman.
Sejak muda, Gita telah menempuh pedidikan di luar negeri. Gita menghabiskan masa remaja di Bangladesh dan India mengikuti orang tuanya. Ayahnya dokter ahli kesehatan masyarakat yang diberi tugas sebagai perwakilan Indonesia di WHO.

Matematika dan musik adalah dua mata kuliah utama yang dipelajarinya di Amerika. Namun ibunya Paula Warokka tak suka dia belajar musik karena khawatir Gita tak mudah mencari kerja. 
Karena kecintaannya pada sang ibu, Gita banting stir mengambil kuliah ekonomi. Akhirnya Gita lulus Master of Business Administration di Baylor University, Amerika Serikat tahun 1989.

Sebelumnya Gita harus menjalani masa-masa sulit dengan  bertahan hidup dan meneruskan kuliah di Amerika Serikat. Ayahnya saat itu sudah pensiun dan memberinya bekal tidak lebih dari seperempat biaya kuliah di sana. 
Saat sulit, Gita selalu teringat kata-kata Winnie the Pooh "You're bigger than what you think you are"
Dia menunjukan ketangguhannya bertahan di masa sulit dengan memanfaatkan banyak kesempatan. Berbagai pekerjaan kasar pernah dilakoni untuk mengumpulkan uang. Mulai menjadi pembersih toilet, pencuci piring di restoran, supir hingga sempat berjualan kulit ular. Di sela-sela libur kuliah, dia juga rajin memberi les piano. Di situlah dia bertemu pertama kalinya dengan Yasmin Stamboel, cucu pahlawan Otto Iskandar Dinata yang kemudian menjadi istrinya.





Berangkat dengan beasiswa musik, Gita berhasil pulang membawa kebanggaan ibunya dengan tiga gelar bidang akuntansi, administrasi bisnis dan ilmu administrasi publik
Gita mendapatkan Bachelor Degree in Accounting (BBA) di University of Texas, Austin, Amerika Serikat pada tahun 1988. Lulus sebagai akuntan, Gita meraih lisensi Certified Public Accountant untuk negara bagian Texas. Untuk memperluas pengetahuannya, Gita melanjutkan pendidikan Master of Business Administration (MBA) di Baylor University, Amerika Serikat, pada tahun 1989. 
Gita sempat pulang dan berkarier di Indonesia sebelum kemudian menempuh pendidikan lagi di Amerika Serikat dan memperoleh gelar Master of Public Administration (MPA) di Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat pada tahun 2000.



Menjadi Menteri Perdagangan 

Setelah berhasil menamatkan kuliah S2 nya di Harvard , Gita  bekerja di Goldman Sachs Singapura hingga tahun 2004. Goldman Sachs adalah sebuah bank yang didirikan oleh Marcus Goldman. Pada tahun 2005 ia pindah bekerja ke ST Telekomunikasi, Singapura. Di perusahaan tersebut, ia bekerja selama kurang lebih satu tahun sebelum akhirnya berlabuh ke JP Morgan Indonesia.
Dalam tugasnya sebagai Presdir JP Morgan Indonesia inilah Gita mencium adanya gelagat bakal terjadinya resesi ekonomi di Amerika, yang dampaknya akan meluas ke seluruh dunia. Ia berusaha memberitahukan pandangannya tersebut kepada pemerintah, ekonom, serta kalangan pengusaha, namun tidak ada pihak yang menggubrisnya. Karena itulah ia berancang-ancang mendirikan perusahaan investasi sendiri dan mulai mempersiapkan dana untuk membeli saham-saham perusahaan yang diperkirakan akan jatuh terimbas krisis global nantinya.

Tahun 2008, Gita mewujudkan ambisinya untuk mundur dari JP Morgan dan mendirikan Ancora Capital. Perusahaan barunya ini berfokus pada investasi di sektor energi dan sumber daya alam. Tangan dinginnya mengelola Ancora harus diakui saat hanya dalam hitungan bulan, perusahaan ini mengambil alih sebagian saham PT Apexindo Pratama Duta Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT Multi Nitrat Kimia, perusahaan properti di Jakarta, dan sebuah perusahaan properti di Bali.



Ancora Capital telah berhasil menghimpun dana investasi (private equity fund) dari para investor asal Timur Tengah, Malaysia, dan Brunei yang mencapai 300 juta dollar AS. Private equity fund yang dibentuk Ancora Capital ini merupakan private equity fund pertama yang didirikan dan memenuhi ketentuan syariah (sharia-compliant private equity fund).
Pada 11 November 2009, Gita bergabung dengan Kabinet Indonesia Bersatu jilid II sebagai Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM). Gita sukses membuktikan kepemimpinannya dengan meningkatnya realisasi investasi. Ia dianggap sebagai pemasar andal bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di negeri ini. 

Selanjutnya pada tahun 2011, ia mendapatkan kepercayaan yang lebih besar dengan ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Mari Elka Pangestu. Baru beberapa hari menjabat, Gita terlihat memiliki sikap yang tegas dan jelas terkait masalah produk impor. Prinsipnya, ia tidak setuju kalau impor justru menimbulkan ketergantungan. Selain itu, ia menyatakan akan berfokus pada perdagangan.
Meski telah disibukkan oleh aktivitas pemerintahan dan bisnis yang begitu padat, Gita tidak bisa seratus persen pergi dari musik dan golf yang dicintainya. Ia juga memiliki label rekaman (Omega Pacific Production) yang telah menghasilkan beberapa album jazz dan pop. Gita juga mendirikan Ancora Golf, sebuah sekolah golf untuk mencetak para pegolf muda berbakat yang memiliki fasilitas bagus dan di mana ia juga mendanai biaya hidup bagi para siswa di sana. 

Kepedulian Gita terhadap pendidikan salah satunya terwujud dengan mendirikan Ancora Foundation, sebuah yayasan yang bergerak di bidang kemanusiaan khususnya pendidikan. mendirikan Ancora Foundation memfokuskan diri pada donasi pendidikan untuk pemuda Indonesia dengan membuat beberapa program beasiswa untuk bersekolah di beberapa universitas ternama di dalam dan luar negeri.
Pada 31 januari 2014, ia menyatakan mundur dari posisinya sebagai Menteri Perdagangan  untuk fokus mengikuti konvensi Partai Demokrat 2014. Posisinya sebagai Menteri Perdagangan diganti Muhammad Lutfi.

No comments:

Post a Comment