Thursday 17 April 2014

Balada Sang Legenda




Iwan Fals adalah legenda hidup  musik Indonesia. Ia tak hanya fenomenal dalam jagad tarik suara. Berkat kejujuran dan sikap kritisnya dalam mengamati dan merefleksikan hidup dan kehidupan, ia memiliki kharisma yang begitu kuat, terlebih di kalangan jutaan penggemarnya yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara.

Berkat itu pula, ia kemudian banyak diperbincangkan dalam wacana yang lebih luas. Iwan menjadi superstar, lebih dari dunia musik yang digelutinya. Salah satu dunia yang kerap menempatkan nama Iwan dalam daftar pembicaraan, adalah dunia politik. Namun Iwan yang jelas, Iwan tak mau terjun ke dunia politik.  Berikut kisah singkat Iwan Fals.


Awal Karier

Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto, lahir 3 September 1961 di Jakarta. Ia lahir dari Lies (ibu) dan Kolonel Anumerta Sucipto (Ayah). Ia mempunyai ayah tiri Haryoso (almarhum).
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung. Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda. Bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu.

Bicara tentang perjalanan karier musiknya, Iwan Fals mengaku semua dimulai ketika ia aktif ngamen di Bandung saat masih berumur berumur 13 tahun atau masih duduk di bangku SMP.

Iwan Fals belajar memainkan gitar dari teman-teman nongkrong. Setiap kali teman-temannya bermain gitar dan memainkan lagu-lagu Rolling Stones, Iwan Fals suka memperhatikan hingga akhirnya ia nekat memainkan gitar.

Untuk menarik perhatian teman-temannya, Iwan Fals membuat lagu-lagu yang liriknya lucu, humor, bercanda-canda, merusak lagu orang.



Ketika di SMP 5 Bandung, Iwan Fals juga menjadi gitaris kelompok paduan suara sekolah.

Dulu Iwan Fals memilki manajer bernama Engkos, seorang tukang bengkel sepeda motor. Karena kerja di bengkel yang banyak didatangi orang, dia selalu tahu kalau ada orang yang punya hajatan. Karena itulah Iwan Fals pun mulai sering tampil di acara-acara hajatan.

Karier bermusik Iwan Fals makin terbentuk saat ada produser musik dari Jakarta ke Bandung dari Jakarta. Waktu itu Iwan Fals baru sadar kalau ternyata lagu-lagu yang ia ciptakan sudah terkenal di Jakarta.
Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master. Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul, namun album tersebut gagal di pasaran dan Iwan kembali menjalani profesi sebagai pengamen. Album ini sekarang menjadi buruan para kolektor serta fans fanatik Iwan Fals.

Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor. Lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi ABC Record. Namun sayang lagu itu juga mengalami kegagalan dan hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja.

Sampai akhirnya, Iwan masuk Musica Studio. Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4-5 album. Di Musica, barulah lagu-lagu Iwan digarap lebih serius. Lagu Sarjana Muda , misalnya

Saat rekaman di Musica, Iwan tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M.  Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati dan Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi. Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987.


Nama Fals

Iwan Fals sempat tinggal di Jeddah, Arab Saudi ikut saudaranya selama 8 bulan. Selama di Jeddah itu, Iwan Fals selalu menyanyikan dua lagu untuk hiburannya, yaitu Sepasang Mata Bola dan Waiya.

Ketika pulang dari Jeddah, lahir nama Fals yang hingga kini disandangnya. Nama Fals didapat sewaktu dalam perjanan dari Jeddah kembali ke Jakarta. Waktu pulang dari Jeddah pas musim Haji, di pesawat orang-orang pada bawa air zam-zam, Iwan hanya menenteng gitar kesayangannya.

Melihat ada anak kecil bawa gitar di pesawat, membuat seorang pramugari heran. Pramugari itu lalu menghampiri Iwan dan meminjam gitarnya. Tapi begitu baru akan memainkan, pramugari itu heran. Suara gitar milik Iwan terdengar fals.

Setelah membetulkan steman nada gitar, pramugari itu lalu mengajari Iwan memainkan lagu Blowing in the Wind-nya Bob Dylan. Peristiwa itulah yang menginspirasi Iwan menambahkan Fals di belakang namanya yang hingga kini dipakainya.


No comments:

Post a Comment