Monday 8 December 2014

Ria Irawan dan Narkoba

Ria Irawan, Lahir di Lingkungan Film

Ria Irawan memiliki nama asli Chandra Ariati Dewi irawan. Ia lahir di Jakarta, 24 jULI 1969. Ia adalah putri dari akor senior Bambang Iarwan (Jawa) dan aktris senior Ade Irawan (Minang).

Ria lahir sebagai bungsu dari lima bersaudara. Karena lahir dari lingkungan film, Bahkan ayahnya memiliki perusahaan film, membuat darah seni orangtuanya mengalir ke Ria Irawan.

Sejak kecil, Ria sudah tertarik dengan akting. Akhirnya orangtuanya menyalurkan bakat Ria terjun ke dunia akting. Pada usia empat tahun, Ria sudah bermain film. Film perdananya itu berjudul Sopir Taxi (1973). Kemudian Ria ikut dalam puluhan judul film sampai remaja hingga dewasa.

Lewat film Selamat Tinggal Jeanette (1987), Ria meraih penghargaan Festival Film Indonesia 1988 sebagai Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Pada tahun 2006, Ria meraih nominasi lewat film Berbagi Suami.

Tak hanya pandai berakting. Ria juga pandai bernyanyi. Ia pernah meluncurkan album kompilasi bersama teman-temannya yang tergabung dalam grup Japras. yang terdiri antara lain Ully Artha, Wieke Widowati, Rima Melati, Rini S Bono, Nurul Arifin, dan lain-lain.

Ria juga pernah meluncurkan dua album dangdut bersama Rano karno , Hiasan Mimpi dan Sorga Dunia serta album pop Setangkai Anggrek Bulan, Di Antara Hatiku Hatimu.  Ria juga pernah membentuk trio bersama Nurul Arifin dan Ira Mustafa.

Di dunia entertain Ria sudah sangat fasih. Selain akting dan nyanyi, Ria juga mengeluti profesi di balik layar dengan menjadi produser film dan musik. Sekaan tak pernah puas dengan ilmu, Ria juga menjajal fotografi dan penyutradaraan video klip. Ia pernah menggarap video klip Anggun C Sasmi.

Untuk asmara, Ria diketahui dahulu sempat menjalin kasih dengan Jay Subiakto dan Rizal Mantovani. Ria diketahui pernah menikah dengan Yuma, seorang pengusaha dan berstatus duda. Mereka menikah pada tanggal 5 April 1997. Sayang pernikahan ini tak bisa bertahan lama. Desember 1999 mereka memutuskan bercerai, kendati berbagai upaya mempertahankan biduk rumah tangga telah mereka tempuh.



Ria Irawan dan Narkoba


Pada pertengahan tahun 1990, Ria Irawan menjadi bahan pemberitaan negatif setelah Rivaldi Sukarno ditemukan meninggal akibat overdosis di rumahnya. Kasus ini tidak ada kejelasannya hingga skarang. Yang pasti, akibat kasus ini, Ria harus 'mengasingkan' diri ke Milan, Italia.
Di sana,  Ria tinggal bersama kakaknya, Dewi. Selama "perantauan",  Ria mengambil kuliah desain grafis. Setelah enam bulan di Milan, Ria benar-benar kembali ke Indonesia. Beragam tawaran syuting dan wawancara serta pemotretan langsung menghampiri. Beberapa sinetron yang kemudian dibintanginya antara lain, Cintailah Daku, Debu Tertiup Angin, Melompati Angin, Bidadari yang Terluka, dan Canting.
Ria kembali ke layar lebar dengan membintangi Biola Tak Berdawai. Berkat perannya sebagai Renjani, Ria mendapat gelar The Best Actress dalam ajang Festival Film Asia Pasific di Iran pada 2003.

Pada tahun 2005, Ria kembali membuat heboh setelah kembali terjerat kasus narkoba. Ria ditangkap bersama pengunjung diskotik Crown yang dinyatakan positif pemakai narkoba. Sayangnya aparat kepolisian sulit menyeret Ria ke pengadilan karena tidak memiliki cukup alat bukti.
"Operasi kali ini bersifat simpatik, sehingga yang urinenya positif mengandung narkoba hanya dikenai wajib lapor. Ria Irawan pun hanya dikenai wajib lapor," Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Carlo B. Tewu kala itu.
Sementara Ria,  mengatakan memang benar  di urinenya mengandung amphetamine tapi bukan berarti ia mengkonsumsi narkoba. "Amphetamin kan tidak hanya masuk melalui narkoba tapi juga lewat obat lain," kata Ra kala itu.

No comments:

Post a Comment